Qiara yang sedari tadi melamun langsung tersadar lalu menatap gelas berisi air putih itu dengan perasaan yang rumit dan kacau.
"Nyonya, ada apa?" Tanya Bibi Liu dengan cemas ketika melihat Qiara meneteskan air mata lagi.
Qiara ingin bercerita, tapi ia malu karena Bibi Liu tetaplah orang asing yang tidak boleh mengetahui tentang kehidupan keluarga nya.
"Terimakasih untuk minumannya! Saya akan ke kamar Zio! " Qiara meletakkan gelas itu lalu beranjak pergi dari hadapan Bibi Liu.
'Semoga keluarga ini baik-baik saja walaupun badai yang sedang mereka hadapi cukup besar.'Batin Bibi Liu dengan penuh harap.
Setelah itu, ia bergegas membawa gelas berisi air itu ke dapur.
Kamar Zio.
Qiara merangkak naik ke ranjang Zio setelah ia berada di kamar Zio.
Seketika itu hatinya langsung melembut saat memeluk tubuh mungil yang lembut dan menggemaskan itu.