Di waktu yang sama.
Nathan terus-terusan menyalahkan dirinya saat mengingat kejadian semalam. Dia menyesal dan merasakan bersalah.
'Aaarggg... Kenapa ini harus terjadi? Kenapa aku harus menodai Natali? Sekarang, aku tidak tau harus melakukan apa. Apakah aku harus menelpon kakak? 'Batin Nathan seraya mengacak-acak rambutnya.
Tepat saat itu, pintu kamarnya terbuka, seketika itu Nathan terkejut dan langsung menoleh kearah pintu.
"Siapa itu? "Tanya Nathan dengan sinis.
"Ini saya Tuan Muda! "
Mendengar suara berat dan dingin itu, Nathan semakin terkejut.
"Pak Andi? " Ucap Nathan dengan sedikit gemetaran.
Dia khawatir Andi akan tau apa yang sudah dia lakukan bersama Natalie.
Jika kekhawatirannya benar, maka dia sudah bisa memastikan hidupnya akan tamat. Julian bisa membunuhnya dan dia akan diusir dari rumah besar keluarganya oleh sang Papa yang merupakan Perdana Menteri itu.