App herunterladen
86.11% Kembang Berbuah / Chapter 31: Kembang Berbuah

Kapitel 31: Kembang Berbuah

Bagian Duapuluh Sembilan.

Tohari baru saja menyelesaikan surat-surat susulan buat kelengkapan dokumen persyaratan milik beberapa orang calon TKW yang sudah berada di penampungan di Jakarta ,mereka disana sedang menunggu waktu pemberangkatan ke Timur Tengah.Selesai mengerjakan itu ia berusaha menyempatkan menemui Halimun,ia ingin menunjukan wajahnya sudah normal seperti semula.

Tiba di kampung Setengah Tohari memperlambat jalan motornya,delapan puluh meter lagi ia akan sampai di rumah orang tua Halimun.Namun ketika melihat mobil Ade Ucup mirip dengan mobil Herman ,Tohari langsung menambah kecepatan laju motornya, ia ingin menunjukan keberaniannya kepada Heri dan Herman. dihadapan orang tua Halimun,lantaran itu ia ingin cepat sampai di rumah itu.

Sesampainya di depan rumah Rumi,melihat mobil yang diparkir hati Tohari berdebar ingin segera bertemu dengan Herman dan Heri untuk membalas perlakuan kemarin terhadap dirinya.Setelah menstandarkan motornya di dekat pagar halaman Tohari mengamat-amati sambil berjalan memutari mobil itu." Tidak salah lagi ini mobil yang kemarin , milik Herman .... ", ujar Tohari dalam hati.Lalu ia melihat ke arah teras rumah, suasananya sepi.Tohari berjalan menuju teras rumah mencoba mencari tahu kemana kah gerangan penghuni rumah ini ?Setiba nya di teras ia tidak segera mengetuk pintu,ia mencoba mengintip ke dalam dari balik kaca jendela dekat pintu.Astaga ! Jantung Tohari berdetak kencang,seperti hendak copot melihat seorang lelaki sedang memaksa menciumi Halimun yang lemah-gemulai.Kemudian Tohari cepat berpura-pura tidak melihat kejadian di dalam rumah itu.Ia mengatur emosinya,menenang-nenangkan sikapnya,sesudah itu ia mengucapkan salam sambil mengetuk pintu.

Yang di dalam rumah segera memperbaiki posisi duduknya,sebentar merapi-rapikan bagian baju yang kusut .Setelah itu Halimun berjalan menuju pintu dan membukanya,senyumnya terkembang melihat Tohari berdiri di depannya." Mas Tohari ? Silahkan masuk....", ujar Halimun.

Tohari masuk,dan kemudian Halimun memperkenalkan Ade Ucup, kata Halimun Ade Ucup teman waktu kerja di Taiwan.Kedatangan Ade Ucup untuk bertemu dengan Surya,ayahnya,untuk mengurus Akta Jual Beli sebidang tanah.

Tohari bersalaman, " Tohari ! ".

" Ade Ucup ", sambut Ade Ucup memperkenalkan nama.

Setelah bersalaman keduanya duduk di kursi saling berhadapan,sementara Halimun duduk dengan jarak untuk menjaga perasaan Tohari dan Ade Ucup.Tetapi ia tidak tahu dalam hati ke dua lelaki itu masing-masing sedang berlangsung rasa tidak nyaman.Ade Ucup merasa kehadiran Tohari sebagai rintangan terhadap usaha meluluhkan hati Halimun.Ia ingin meneruskan hubungan yang pernah ada ketika sama-sama di Taiwan.Dengan perasaan kesal diliriknya Tohari yang sedang memandangi Halimun tersenyum." Siapa pun dia kalau mau menggoda Halimun akan saya persoalkan ", dalam hati Ade Ucup menggerutu.

Tohari membalas senyuman Halimun,lalu mencuri pandang ke arah Ade Ucup.Saat Ade Ucup mengajak bicara Tohari memasang wajah kaku dengan senyum angkuh,sebuah isyarat kalau ia tidak mau diajak bicara oleh Ade Ucup.

" Mas Tohari mau minum apa ? Kopi apa teh ? ", Halimun bertanya kepada Tohari, ditatapnya muka Tohari dengan tatapan lembut.Kemudian bertanya kepada Ade Ucup : " Aa Ade mau tambah lagi kopinya ", setelah itu Halimun pergi ke dapur.Dan pada saat itu Tohari mendekati Ade Ucup serta menjambak kerag baju,berkata kasar." Kamu kira saya tidak tahu yang kamu lakukan kepada Halimun tadi ?Bila saya lihat kamu melakukan itu lagi saya buat perhitungan ! ", ujar Tohari sesudah itu melepaskan kerag baju Ade sambil mendorongnya ke belakang.Muka Ade Ucup kelihatan pucat pasi.

Dengan tenang,seolah tidak terjadi apa-apa Tohari kembali ke tempat duduknya.Tak lama setelah itu Halimun datang membawa secangkir kopi dan menyuguhkan kepada Tohari.Baru saja Halimun meletakan cangkir kopi itu di atas meja,Tohari bicara : " Jangan repot-repot, saya tidak akan lama.... ", lalu melirik ke arah Ade Ucup yang kelihatan mulai gelisah.Halimun tertegun melihat Tohari berdiri bersiap-siap hendak pergi sempat menatap tajam Ade Ucup.Naluri Halimun sebagai wanita banyak pengalaman mengatakan Tohari sedang cemburu dan marah telah melihat perbuatan Ade Ucup hampir tidak senonoh tadi.Kemudian Halimun membenci dirinya dan membenci Ade Ucup.

Tohari tanpa menoleh lagi bergegas menuju motornya yang diparkir dekat pagar halaman,Halimun mengiringi hingga pintu halaman.Tohari menselag motornya,memainkan gasnya,suara knalpot terdengar mengerang-erang beberapa menit setelah itu motor meluncur dengan kencang.Halimun memandangi Tohari sampai jauh.Dan saat itu dalam benak Halimun menjadi banyak masalah yang harus ia pikirkan.

Ade Ucup keluar,melihat Halimun masih berdiri di depan rumah,lalu menghampiri untuk berpamitan pulang.Tapi sepertinya Halimun tidak mendengar kata-kata Ade Ucup,karena pikiran Halimun sedang berkecamuk hal-hal yang menakutkan.Setelah Ade Ucup pergi Halimun langsung masuk ke dalam rumah,di dalam kamarnya ia menjerit-jerit dalam hati membenci perlakuan Ade Ucup sebelum datang Tohari tadi.

Sambil mengendarai motornya, Tohari memikirkan Ade Ucup.Lalu ia mempunyai keyakinan jalan yang sedang dilalui satu-satunya jalan dari kampung Setengah menuju jalan raya. " Ade Ucup pulang juga melalui jalan ini ", pikir Tohari,tiba-tiba ia ingin memastikan tidak akan berlama-lama Ade Ucup berada di rumah Halimun.Tohari mengurangi kecepatan motornya,di sebuah warung kopi ia berhenti.Tak lama kemudian ia melihat mobil Ade Ucup berjalan perlahan-lahan,lalu ia bersiap-siap menghadangnya.

Melihat Tohari berdiri dengan motor parkir malang di tengah jalan Ade Ucup tenang menyetir mobil.Pada situasi seperti ini ia akan membuktikan siapa diantaranya yang memiliki keberanian.Kalau tadi saat di rumah Halimun digertak Tohari tidak melawan karena Ade Ucup semata tidak mau membuat kegaduhan di rumah orang.Menahan-nahan emosi saat kerag bajunya dijambret oleh Tohari adalah merupakan sikap dewasa bagi Ade Ucup.. Sekarang di tengah jalan ia siap menyambut tantangan Tohari...Ade Ucup tancap gas siap menerjang Tohari yang menghadang di tengah jalan.

Melihat mobil Ade Ucup berjalan kebut nyali Tohari jadi ciut.Ia ngeri dan reflek lari ke samping menghindar takut ditabrak.Namun Tohari masih sempat mengambil batu dari bahu jalan melempari mobil Ade Ucup. Prankkk ! Batu yang dilempar Tohari mengenai bamper belakang mobil Ade Ucup.

Beberapa pemuda yang kebetulan nongkrong di warung kopi melihat jelas kejadian itu,menghampiri Tohari.Ada seorang pemuda hafal bahwa yang naik motor dan mobil sama-sama dari rumah Halimun.Selang satu jam kemudian pemuda itu bertutur kepada Halimun." Yang membawa motor mau ditabrak oleh yang membawa mobil karena menghadang ", ujar pemuda itu membuat Halimun tercengang dan kakibetisnya terasa lemas.

Rumi dan Surya pulang dari rumah kawan yang baru pindahan,melihat pemuda sedang bicara dengan Halimun segera menghampiri dan bertanya." Cerita soal apa,Ujang ? ".

Pemuda itu kemudian bercerita tentang apa yang dilihatnya,tak ada yang ditambah atau dikurangi." Tadi lelaki yang pakai mobil pulang dari sini dihadang oleh lelaki pakai motor...lalu mobil itu kencang orang yang menghadang itu lompat kepinggir...terus dia ambil batu melempari mobil.. ".

Rumi terkejut." Siapa itu yang melempar batu ? ", tanya Rumi kepada pemuda itu.

" Tidak kenal,Bu------ padahal yang pakai motor Saya melihat sama-sama dari sini ", jawab pemuda itu.

Rumi jadi penasaran," Siapa yang pakai motor itu ? ", bertanya kepada Halimun.

" Mas Tohari ", jawab Halimun lalu ia berjalan meninggalkan Rumi bersama pemuda itu.

" Tohari ? ", Rumi tidak percaya.Apa urusannya Tohari dengan Ade Ucup ? Bikin-bikin masalah saja, pikir Rumi. Lalu masuk ke dalam rumah sambil ngedumel.Pemuda itu bengong melihat Rumi ngedumel begitu rupa.

Halimun memilih diam,ketika Rumi berusaha ingin mengetahui asal muasal mengapa Tohari dengan Ade Ucup bermusuhan Halimun tidak bisa menjelaskan.

Pemuda itu melihat Halimun keluar dan menyuruhnya pergi.Setelah pemuda itu pergi Halimun kembali ke dalam rumah dan menutup pintu.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C31
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen