App herunterladen

Kapitel 2: One

Matahari terlihat telah mengambil tempat untuk menggantikan sang bulan dalam menjalankan tugasnya.

Namun, ternyata hal itu tidak mengusik kenyamanan seorang gadis yang kini tengah bergelung dibawah gulungan selimut tebal yang tampak hangat digunakan.

Suara alarm jam wekerpun bahkan tidak dapat membangunkan sang gadis dari tidur lelapnya itu.

Hingga suara gedoran pintu dan teriakan yang cukup memekakan telinga mampu mengusik sang gadis dari tidur lelapnya.

"CATH! CEPAT BANGUN! KAMU TIDAK SEKOLAH?! CEPAT BANGUN!"teriak seorang wanita paruh baya namun diumurnya itu dia tampak masih cantik.

"CATHERINE!! BANGUN ATAU UANG SAKU KAMU MOMMY POTONG!"ancam wanita paruh baya tadi yang tak lain dan tak bukan adalah mommy dari gadis yang ada didalam kamar.

Mendengar ancaman yang diucapkan oleh sang mommy. Sontak membuat sang gadis yang dipanggil Catherine tadi langsung terlonjak bangun dari tempat tidurnya.

"Iya mom iya. Ini Catherine mandi"ucap Catherine sambil berjalan menuju kamar mandinya untuk menjalankan rutinitas paginya.

"Cepetan! Daddy sudah nunggu diruang makan!"ucap sang mommy sebelum berlalu pergi.

---

Beberapa saat kemudian, tampak seorang gadis cantik yang telah mengenakan seragam sekolahnya sambil membawa tas disalah satu bahunya berlari mendekati meja makan sambil mengulas senyum manisnya.

"PAGI MOMMY!!PAGI DADDY!!"ucap gadis itu seraya mencium pipi sang mommy dan daddy-nya.

"Pagi juga sayang"balas mereka bersamaan.

"Oh ya sayang. Nanti kamu naik mobil sendiri ya, soalnya nanti daddy gak bisa jemput kamu kesekolah jadi kamu bawa mobil sendiri ya"ucap daddy Catherine disela-sela mereka makan bersama yang dijawab anggukan dan gumaman dari Catherine.

Setelah sarapan mereka telah selesai. Catherine langsung berangkat ke sekolah setelah berpamitan dengan kedua orang yang disayanginya itu.

Dengan kecepatan sedang, Catherine mengendarai mobil kesayangannya itu.

---

Sekitar 30 menit kemudian barulah Catherine tiba disekolahnya yang berada di kawasan Jakarta Pusat dengan selamat.

Sebelum itu, mungkin diantara kalian ada yang tidak tahu siapa Catherine. Catherine Alexa Wilson merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara. Saat ini dia berumur 17 tahun dan merupakan murid dari salah satu sekolah menengah atas ternama di daerah Jakarta Pusat. Dia saat ini berada di semester 2 kelas 12 IPS 1

Setelah memarkirkan mobilnya, Catherine segera menuju kelasnya berada. Dengan pandangan kagum dari beberapa lelaki yang dilewatinya. Namun tiba-tiba dari arah belakang ada seseorang yang memanggilnya.

"Catherine tunggu!!!"teriak Selsa yang merupakan salah satu sahabat Catherine. Tapi hal itu sama sekali tidak menghentikan langkah Catherine untuk menuju kelasnya berada.

"CATHERINE ALEXA WILSON!! TUNGGUIN IH!!"teriak Selsa sekali lagi yang geram dengan tingkah sahabatnya yang seolah tuli dengan panggilannya tadi.

Catherine yang mendengar teriakan itu dengan segera menghentikan langkahnya dan segera berbalik sambil berkacak pinggang melihat kearah salah satu sahabatnya yang sedang berlari menghampirinya sambil memanyunkan bibirnya sebal.

"Ini sekolah Selsa, bukan hutan. Jadi kalo mau teriak teriak liat tempatnya dulu bisa!"ucap Catherine sebal dengan tingkah sahabatnya itu.

"Lah lagian kamu, aku panggilin dari tadi gak noleh-noleh. Setiap kali aku teriak manggil kamu, kamu pasti gak noleh. Tapi, setelah aku keluarin suaraku yang 8 oktaf baru deh kamu noleh"gerutu Selsa sebal sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Lah kita nantikan juga bakal ketemu dikelas! Jadi kenapa kamu manggil-manggil kaya anak cari ibunya. Lagian juga disini itu tempat umum Selsa, bukan tempat nenek moyangmu"ucap Catherine sebelum meninggalkan Selsa yang saat ini semakin memasang wajah masam diwajah manisnya itu.

"Lah aku ditinggal lagi"gerutu Selsa sebal sebelum pergi menyusul Catherine yang sudah berbelok ke arah kelasnya.

---

Sesampainya dikelas Catherine segera menaruh tasnya di bangkunya dan langsung duduk. Tak selang lama, Selsa datang sambil menghentak-hentakkan kakinya kelantai lantaran masih kesal dengan Catherine.

"Selsa kenapa Cath?"tanya seorang gadis berkuncir kuda yang berada satu bangku disebelah Catherine.

"Biasa aku tinggal dikoridor"jawab Catherine cuek sambil memainkan hp nya.

"Kalian berdua kapan sih tiap pagi gak berantem? Capek tau liatnya"ucap gadis itu sambil menghela napas berat.

"Tunggu aja sampe kami tobat"balas Catherine masih cuek.

"Kamu aja sono yang tobat! Aku gak ada yang perlu ditobatin"ucap Selsa tiba-tiba yang sudah berada di bangku depan Catherine.

"Lex! Ada gosip apaan hari ini?"tanya Selsa antusias sambil menoleh kearah gadis yang bernama Lexsi tadi.

"Aku denger bakalan ada murid baru yang masuk ke kelas kita. Dan denger-denger juga, dia dulunya jenius banget disekolah lamanya"jawab Lexsi memasang wajah berpikir.

"Cowok apa cewek? Pindahan dari mana?"tanya Selsa yang masih penasaran.

"Cowok katanya juga dia disekolahnya dulu most wanted boy paling terkenal gara-gara ke jeniusan, kekayaan sama ketampanannya. Dia dari luar negeri"jawab Lexsi, sedangkan Catherine hanya menyimak tanpa minat apa yang sedang kedua sahabatnya itu bicarakan.

"Kalian berdua inget status"ingat Catherine yang saat ini masih saja berkutat dengan hpnya.

"Ya elah Cath. Aku sama Selsa cuman lagi ngegosip biasa aja. Yah... siapa tau murid baru itu cocok sama kamu. Kalo misal kamu cocok sama murid baru itu, aku sama Selsa dukung 100%"ucap Lexsi yang dibalas anggukan setuju dari Selsa.

"Lagian disini cuma tinggal kamu doang yang masih jomblo. Masa kamu gak mau punya pacar sih Cath? Banyak yang suka sama kamu, tapi ditolak. Terus kapan kamu mau punya pacar Cath kalo gitu mulu?"ucap Selsa yang kali ini dibalas anggukan dari Lexsi.

"Udahlah gak usah dibahas! Udah bel masuk tuh"ucap Catherine yang mulai risih dengan topik pembicaraan mereka. Dan untung bagi Catherine karena bel masuk telah berbunyi.

Tak selang beberapa lama setelah bel masuk berbunyi bu Nesa yang nerupakan wali kelas dari kelas dimana Catherine berada masuk ke dalam kelas.

"Pagi anak anak"sapa bu Nesa sambil menaruh barang-barang bawaannya diatas meja.

"Pagi bu"ujar semua murid termasuk Catherine.

"Hari ini kalian akan mendapatkan satu teman baru di dalam kelas ini. Mohon kepada kalian semua untuk membantunya beradaptasi dengan lingkungan sekolah kita. Apa bisa dimengerti?"tanya bu Nesa sambil tersenyum kearah seluruh murid-muridnya.

"Bisa bu"jawab mereka kompak.

"Baiklah jika begitu. Terima kasih anak-anak. Sekarang, Alex ayo masuk"panggil bu Nesa kepada Alex-murid baru itu-

Selang beberapa detik setelah bu Nesa memanggil Alex, Alex pun masuk kedalam kelasnya. Ketika Alex masuk semua murid wanita kecuali Catherine yang sedang bermain hpnya menatap kagum kearah Alex sambil berbicara satu sama lain.

'Ganteng juga tuh cowok'

'Boleh lah buat jadi pacar aku'

'Cowok mau gak jadi pacar aku!'

'Bolehlah jadi gebetanku'

'Kalau misalnya aku gak punya cowok juga udah ku embat tuh cowok. Bener gak Sa?'

'Bener tuh Si kalau juga aku gak punya cowok ya aku mau jadi pacarnya. Aku rela deh putusin Deva buat tuh cowok'

ucap Selsa yang langsung membuat ke-dua sahabatnya menoleh ke Selsa dengan pandangan berbeda-beda bukan hanya mereka saja yang menoleh, melainkan satu kelas juga ikut menoleh kearah Selsa lantaran mereka mengetahui bagaimana jalan kisah cinta Selsa dengan salah satu sahabat Catherine.

"Kamu beneran Sa?"tanya Catherine dengan pandangan shock, marah, sedih dan lainnya.

"E-enggak Cath. Bu-bukan gitu maksudku"ucap Selsa yang saat ini wajahnya sudah pucat pasi.

"Kalo kamu mau putusin Deva demi cowok yang baru kamu kenal. Apa kamu gak bodoh hah?"tanya Catherine yang saat ini wajahnya sudah memerah.

"Enggak Cath! Aku, maksud aku bukan gitu Cath. Please"ucap Selsa yang saat ini sudah menangis.

"Untuk kali ini aku maafin. Tapi, untuk lain kali jangankan maaf, aku bakal suruh sahabatku buat mutusin kamu. Aku cuman gak mau sahabatku sakit cuman gara-gara kamu. Walaupun kamu sahabatku, aku gak bakal biarin kamu buat ngelukain hati sahabatku"ucap Catherine yang sudah kembali menatap ke arah sang guru dan murid baru itu.

"Sudah, sudah! Sekarang kamu kenalin nama kamu"ucap bu Nesa mengalihkan perhatian semua murid yang ada.

"Hallo, my name is Alexander Roberts Darwis. I am from Los Angeles. Saya pindah karena pekerjaan orang tua saya. Mohon kerjasamanya dalam 6 bulan ini"ucap Alex memperkenalkan diri.

"Ok Alex, you can sit in beside Catherine. You know Catherine?"tanya bu Nesa memastikan.

"Yes mam"jawab Alex.

"Alright. You can sit now"ucap bu Nesa mempersilahkan.

"Thank you mam"ucap Alex sebelum duduk disebelah Catherine yang saat ini sedang memainkan hpnya.

"Baiklah! Mari kita mulai pembelajaran untuk hari ini"ucap bu Nesa mengambil alih.

"Excuse me. Can I?"tanya Alex kepada Catherine.

"Yes, you can"ucap Catherine tanpa menolehkan kepalanya kearah Alex.

"Catherine right?"tanya Alex membuka pembicaraan.

"Yes. And now, time to listening explanation from miss Nesa. You can speak or understand Indonesian language?"tanya Catherine mulai peduli terhadap Alex.

"Yes, I can. But, my pronouncing is bad"jelas Alex.

"Don't worry. You can learn to your pronouncing"balas Catherine.

Setelah itu tidak ada percakapan apapun dari mereka berdua. Saat ini mereka berdua tengah sibuk dengan kesibukan masing masing.

Bersambung...


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C2
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen