Kapitel 97: Kemampuan dalam Mengoperasikan Komputer.
"Rafael.. Ka..kau datang untuk menyelamatkan aku bukan? Cepat katakan pada mereka untuk melepaskanku sekarang juga!" berbeda dari sebelumnya saat Demian berteriak dengan arogan dan penuh emosi, saat ini dia berbicara dengan suara yang sedikit serak dan terdengar seputus asa ini untuk meminta bantuannya seperti itu.
Bahkan saat dia di siksa oleh kakeknya karena melanggar banyak aturan keluarga, dia bahkan hampir mati saat di hukum setelah mempermalukan nama keluarga berulang kali. Namun dia tidak perna meminta pertolongan seperti sekarang ini.
Mendapati wajah Rafael yang berubah tak senang, Gilbert segera bersuara.
"Tuan Rafael, kami terpaksa menahan Demian disini, karena dia telah menculik Tuan putri sebelumnya, bahkan sampai sekarang dia tidak mau mengatakan dimana keberadaan sang putri!" jelas Gilbert.
"Sudah kubilang, aku tidak perna menculik seseorang, kalian telah salah menangkap orang!" teriak Demian tiba-tiba, dia tidak tau mengapa dirinya bisa berakhir tertuduh sebagai seorang penculik.
"Kami memiliki rekaman saat kamu menculik Tuan Putri, jadi jika kamu ingin bebas, katakan dimana Tuan Putri sekarang!" Gilbert juga mulai tidak sabar.
Meskipun dia belum menyiksa Demian secara fisik, namun dia juga tidak perna memberikan minum dan makan padanya hingga sekarang.
Gilbert berharap, jika Demian mulai merasa seolah akan mati kelaparan, diapun akhirnya akan mau berbicara juga.
"Aku tidak tau kalau perempuan gila itu adalah Tuan Putri kalian, dia yang mengikutiku sendiri, kami bahkan berpisah di taman hiburan tepat pada saat kalian menangkapku kemarin!" Teriak Demian sekali lagi.
Demian tidak tau harus bagaimana agar mereka mau percaya dengan ucapannya.
"Perlihatkan aku rekamannya!" ucap Rafael dingin.
Gilbert segera memerintahkan bawahannya untuk membawa rekaman cctv itu.
Disaat Rafael melihat rekaman itu, ekspresinya sangat serius. Dengan pandangan elangnya, dia dapat melihat hal-hal terperinci dari setiap sisi.
Di sebelah Rafael, Riko sedikit syok saat melihat rekaman itu. Ternyata Tuan Putri yang mereka maksud itu adalah perempuan yang dia tabrak kemarin? Bagaimana bisa orang-orang ini menuduh Demian menculiknya, apa mereka tidak bisa membedakan antara menolong dengan menculik?
Perempuan itu jelas berpura-pura tertabrak oleh mobilnya, dia bahkan mengatakan bahwa dirinya sudah lupa ingatan. Mungkinkah perempuan itu sengaja menjebak mereka berdua?
Setelah rekaman selesai di putar, Rafael secara tiba-tiba mengambil alih komputer di depannya. Pergerakannya yang secara tiba-tiba itu, membuat semua orang terkejut.
Namun tak ada satu orangpun yang berani menyela dirinya, sehingga dia dapat mengoperasikan komputer tanpa gangguan.
Rafael mulai mengutak atik komputer, suara ketukan dari keyboardnya dapat terdengar jelas di ruangan yang sunyi itu.
Seorang ahli komputer yang berdiri di samping Rafael, menyaksikan dengan kagum akan kecepatan tangan Rafael yang luar biasa saat dia mengetik berbagai kode-kode yang sangat rumit.
'Mungkinkah pria ini seorang hacker? Jenis pengkodean yang dia gunakan begitu rumit, mataku bahkan tidak dapat mengikuti kecepatan ketikannya.
Tiga menit kemudian, Layar komputer memperlihatkan gambar dari rekaman cctv yang lainnya.
Gilbert yang melihat Rafael akhirnya selesai mengooerasikan komputer, segera melirik ke arah komputer dengan rasa penasaran.
DEG... I..ini..., bagaimana bisa dia mendapatkan rekaman cctv di ibu kota dengan komputer biasa? Bahkan waktu rekaman yang terjadi kemarin.
Dari rekaman itu, Gilbert bisa melihat Tuan Putri berjalan keluar dari dalam mobil. Tuan Putri sungguh tak berada di tangan Demian?
"I...ini.. Tidak mungkin, bagaimana bisa?" Gilbert masih tak tau harus berkata apa.
"Sudah kubilang aku tidak perna menculik siapa pun, kalian akan menyesal karena telah memperlakukanku seperti ini!" Teriak Demian tiba-tiba, menghancurkan kesunyian yang melanda di ruangan itu.
Wöchentlicher Energiestatus
-- Power-
Rangliste 
-- Power-
Stein