Tentu saja itu adalah hasil yang di inginkan Giordano, sebentar lagi dia akan mempermalukan pria yang berusaha mendekati calon pengantinnya, dia tidak akan memberikan ampunan sekecil apa pun pria itu.
Giordano tidak menyadari, bahwa dirinyalah yang berusaha mendekati perempuan yang telah memiliki suami.
Salah seorang di belakang Giordano jelas mengerti dengan rencana yang dimilikinya, lalu segera angkat suara.
"Tenang saja kamu tak perlu takut, ini hanya sebuah permainan dengan sesikit taruhan. Jika kamu bisa menang dalam pertarungan ini, maka kami semya akan mengabulkan satu permintaanmu!" ucap pria di belakang Giordano dengan nada meyakinkan, namun pancaran matanya yang sesikkit meremehkan dapat terlihat jelas di mata Rafael.
'Ck... Pria sampah sepertinya berani menyinggung Giordano! Lihat saja nanti bagaiamana Giordano akan mengatasinya.' pikir pria itu.
Seluruh bawahan Giordano mengetahui bahwa gadis yang berdiri di hadapan mereka, merupakan gadis tercantik yang terlihat di desa, dan tentu saja Giordano merasa harus memiliki gadis yang sangat elok dan cantik itu.
Indah yang sejak tadi berdiri di samping Rafael tidak menyadari situasi yang sebenarnya.
"Kenapa? Apa kamu setakut itu?" ucap seorang lagi saat Rafael masih diam tak memberikan tanggapan apa pun.
Semua orang termasuk Indah memandang ke arah Rafael, menunggu jawaban darinya.
"Apa yang kau inginkan!" Rafael akhirnya bersuara, berbicara langsung pada intinya. Jika pria ini berencana untuk menantangnya, maka dia pasti memiliki niat tertentu.
Rafael hanyalah penduduk asing di desa, maka apa yang bisa dia berikan untuk priandi hadapannya ini. Jika dia mengharapkan sesuatu, maka pasti itu berhubungan dengan Indah.
Memikirkan hal ini saja sudah membuat Rafael tidak senang, dia akan mengatasi pria satu ini sebelum dia mencoba melakukan sesuatu pada Indah.
Mendengar ucapan Rafael, Giordano merasa gembira dalam hatinya. Jelas rencananya untuk menghajar pesaing cintanya akan terwujud.
"Keinginanku sangat sederhana, biarkan aku mengawal nona yang cantik ini selama kalian berada disini!" ucap Giordano sambil melihat ke arah Indah dengan wajah tersenyum.
Senyumnya terlihat sangat menawan, membuat beberapa gadis yang tidak terlalu jauh dari sana terpesona.
Jelas Giordano ingin terus berada di samping Indah, dia akan mencoba segala cara untuk menaklukan gadis ini.
Itu pun jika dirinya menang dan rencananya berhasil, tentu saja Rafael tak akan membiarkan pria ini melakukan sesuatu yang dapat mencelakan mereka.
"atas dasar apa kamu ingin melakukannya?" tanya Rafael dengan tatapan dingin ke arah Giordano.
"Tentu saja karena kalian berdua merupakan tamu terhorma dari kepala suku, maka aku, Giordano, orang yang paling mengetahui dan berbakat di desa ini, akan memberikan layanan dan keamanan yang terbaik untuk kalian!" ucap Giordano dengan nada menyanjung diri sendiri pada suaranya.
"Benar sekali, di desa ini tak ada yang bisa lebih baik dari Giordano! Jadi kalian akan terjamin jika mendapatkan perlindungannya!" pria yang berdiri di samping Giordano berbicara dengan nada menjilat, dia adalah bawahan setia Giordano yang slalu berada di samping Giordano.
"Benarkah?" ucap Rafael dengan alis terangkat, nada suaranya terdengar meremehkan.
"Tapi aku tidak membutuhkan apa pun dari kalian!" lanjut Rafael penuh penekanan.
Tentu saja Rafael adalah sosok mahkluk yang bisa di katakan mendekati sempurna, dia tak membutuhkan bantuan apa pun dari Giordano maupun antek-anteknya untuk bertahan di desa ini.
"Kamu!" ucap pria di samping Giordano dengan geram, menunjuk ke arah Rafael seolah dia ingin menghancurkan pria yang sangat angkuh itu.
'Dia hanya orang asing di sini, mengapa dia begitu berani berbicara seperti itu kepada orang penting di desa.
Pengikut itu selalu memandang tinggi pada Gurdiano, dia yakin bahwa di masa depan Giordano yang memiliki bakat terbaik di desa, akan menjadi kepala desa berikutnya.
Dia akan melekat sedini mungkin pada masa depan yang cerah itu, hingga tiba waktunya dia akan mendapatkan keuntungan terbaik berada di samping kepala suku.
Sebelum pengikut itu melangkah maju, Giordano menghentikan langkahnya dan menyuruhnya untuk tenang.
"Kamu pasti memiliki suatu keinginankan? Bahkan jika itu sulit aku akan mencoba mengabulkannya jika kamu menang!" sekali lagi Giordano mencoba untuk membujuk Rafael.
Rafael melihat sekilas tanda yang di berikan Giordano, dia seolah memberikan lirikan ke arah beberapa gadis cantik di dekat mereka.
Dengan tingkat IQ yang sangat tinggi, tentu saja Rafael langsung mengetahui apa yang di isyaratkan Giordano.
Dia jelas memberikan penawaran pada Rafael beberapa gadis cantik untuk bersenang-senang.
Seorang pria pasti ingin memiliki lebih dari satu gadia cantik, dan dia tidak akan menolak tawaran yang menggiurkan seperti ini, tapi itupun jika dia berhasil memenangkan tantangan, pikir Giordano dengan picik.
"Keinginanku hanya satu...!" ucap Rafael sungguh-sungguh.
Mendengar perkataan Rafael, Giordano dan semua antek-anteknya bersorak gembira dalam hati. Namun kegembiraan mereka tidak sampai dalam sedetik menjadi hancur lebur, saat Rafael melanjutkan kalimatnya.
"dan itu sudah lama terkabul!" ucap Rafael dengan tegas sambil memegang pinggang Indah dan menariknya kedalam pelukannya.
Jelas tindakan Rafael memperjelas maksud dari ucapannya.