App herunterladen
55.1% Harapan Masalalu / Chapter 27: Rencana Farah

Kapitel 27: Rencana Farah

Sudah beberapa hari setelah pengunduran diri Kira,suasana kembali tenang.Sean pun sudah bersikap seperti biasa.Dia saat ini sedang duduk dikantor seraya memeriksa beberapa laporan penting.Kemudian dia mengangkat telfon,dan menelfon Kyra untuk datang keruangannya.

"Permisi,Pak." Kyra masuk dan berdiri didepan Sean

"Kemarilah" ucap Sean

Kyra segera mendekati Presdirnya.

Sean menunjukkan laporan itu pada Kyra dan kemudian Kyra sedikit menunduk melihatnya.

"Coba lihat ini,ini ada beberapa laporan yang tidak sesuai dengan yang Natalie berikan.Coba kamu cek kembali." ucap Sean

"Baik,Pak." Kyra mengangguk

Kemudian dia menutup laporan itu,berniat segera membawanya.

"Bagaimana dengan jadwal saya besok?apa kamu sudah mengatur semuanya?" tanya Sean

"Sudah,Pak." jawab Kyra

Sean mengangguk,kemudian dia melirik Kyra.

"Apa kamu sudah makan siang?" tanya Sean

"Belum,Pak." jawab Kyra lagi

"Kalu begitu,temani saya makan siang." pinta Sean

Kyra menatap bos nya itu heran,tapi dia hanya bisa menyetujui.

Sean berdiri di iringi Kyra di belakangnya,saat mereka turun..beberapa karyawan nampak memperhatikan Kyra.Sean menuju mobilnya dan kemudian mereka segera melaju.

"Apa kamu suka seafood?" tanya Sean

"Ah..iya Pak." jawab Kyra gugup

Sean melirik muka Kyra yang sedikit gugup dan hanya diam sedari tadi.Mereka sampai di sebuah restoran seafood yang cukup terkenal disana.Setelah memesan beberapa hidangan,mereka menyantapnya.

Kyra masuh gugup sehingga dia hanya bisa makan sedikit demi sedikit.Ida bingung dengan perubahan bisnya akhir-akhir ini.Semenjak Kira mengundurkan diri,bosnya tampak lebih ramah dan bersikap baik pada semua karyawan.

"Apa kamu tidak suka seafood?" tanya Sean memperhatikan piring Kyra yang hanya tersentuh sedikit olehnya

"Saya suka,Pak." Kyra menatap gugup

"Kalau begitu,makanlah yang banyak." ucap Sean

Mereka melanjutkan makan,setelah selesai mereka segera menuju mobil untuk kembali kekantor.Sean kembali melirik Kyra yang hanya diam menatap jalan.

"Kamu mengenal Andrean?" tanya Sean

Kyra menoleh bosnya itu,kemudian kembali melihat kejalan

"Iya,Pak.Dia yang menawarkan saya pekerjaan dikantor Bapak." jawab Kyra

Sean hanya mengangguk mendengarkan.

"Apa kamu sibuk saat pulang kantor?" tanya Sean lagi

"Tidak Pak." jawab Kyra

"Kalau begitu,bisakah temani saya minum?" tanya Sean

Kyra menoleh bosnya itu gugup.

"Maaf Pak,tapi saya tidak minum." jawab Kyra sopan

Sean tersenyum dan kembali melirik gadis itu.

"Tentu saja,saya hanya ingin kamu menemani saya minum.Maksud saya coklat yang kamu berikan kemarin enak.Bagaimana jika kita minum bersama?" jelas Sean seraya melirik ke gadis itu beberapa kali

"Oh itu,maaf Pak.Saya salah paham." ucap Kyra sedikit canggung

"Jadi bagaimana?" tanya Sean lagi

"Tentu,saya akan menemani Bapak." jawab Kyra tersenyum

"Oke,nanti saya hubungi." ucap Sean

Kemudian mereka kembali kekantor,Kyra berjalan perlahan sedikit menjauh dari Presdir karena tidak enak di lihat oleh rekannya yang lain.

Malam itu Sean pertama kali nya kembali lagi kerumah.Sebelum pulang,Bunda menelfonnya.Jadi tanpa dia sadari Farah sudah menunggu kedatangannya.

"Sean,kamu pulang?" tanya Farah seolah tidak ingin terlihat sengaja menunggu Sean

Sean hanya mengangguk kemudian berlalu menuju dapur mengambil segelas minuman.

"Apa pekerjaan sangat sibuk?" tanya Farah lagi

"Ya.." Sean menjawab sembari duduk di sofa tepat dihadapan Farah,hanya terpisah oleh meja didepan mereka.

Farah beranjak duduk disebelah Sean.Dia memegang lengan Sean perlahan.Sembari menyandarkan kepala nya di bahu Farah.

"Sean,aku rindu." ucap Farah lembut

Kemudian Sean mengangkat pundak dan tangan Farah melepaskan dari lengannya.

"Farah,aku lelah.Bisakah kamu mengontrol dirimu sedikit?" ucap Sean sedikit kesal

Farah menatap Sean cemberut.

"Apa nya yang mesti di kontrol Sean?sudah beberapa hari aku tidak melihatmu." ucap Farah

"Maafkan aku,tapi aku benar-benar sibuk." ucap Sean datar

Farah masih cemberut.

"Baiklah,tapi dengan satu syarat." ucap Farah masih dengan wajah cemberut

Sean melihat Farah hanya dengan mengangkat alisnya.

"Aku mau kita liburan akhir bulan ini." ucap Farah lagi

"Liburan?aku tidak punya waktu untuk itu." ucap Sean datar tanpa melirik Farah

Farah tau ini akan terjadi,kembali memasang wajah cemberut.

"Sean,akhir bulan ini saja.Hanya untuk benerapa hari.Lagi pula itu tidak akan terlalu mengganggu pekerjaanmu.Aku sudah tanya Natalie,akhir bulan tidak ada jadwal penting untukmu." Farah menjelaskan

"Bagaimana kamu tau jadwalku?Natalie bukan sekretarisku." jawab Sean

"Aku tidak tau siapa sekretaris barumu itu,tapi sepertinya dia akan ikut." ucap Farah tersenyum

Sean melihat wajah Farah yang tersenyum dan bingung.

"Apa maksudnya dia ikut?" tanya Sean

"Aku mengajak Andrean juga,tentu saja dia akan ikut." kembali tersenyum,Farah meyakinkan Sean dengan jawabannya

"Maksudmu dia akan ikut jika Andrean ikut?" tanya Sean lagi

"Tentu,Andrean mengenalnya sangat baik.Bukankah dia masuk ke kantormu karena rekomendasi dari Andrean?jelas dia tidak akan menolak ajakan Andrean." jelas Farah lagi kemudian diiringi dengan senyum manis

Sean menghela nafas melihat Farah,sementara Farah merasa sudah berhasil membujuk Sean.Mungkin Sean akan menolak jika pergi berdua,tapi jika ada Andrean dia pasti ikut.Meskipun Farah tau alasan Sean tidak ingin pergi berdua bersama nya.Tapi baginya itu sudah cukup,setidaknya dia masih bisa menghabiskan waktu bersama Sean.

"Baiklah,terserah padamu." ucap Sean kemudian Sean terbaring di sofa dan memejamkan matanya

Merasa berhasil Farah hanya bisa tersenyum,sembari hati nya tertawa senang.Tapi sebenarnya dia belum mengatakan apapun pada Andrean,dia berniat mengatakannya setelah berhasil membujuk Sean.Lagi pula mereka berlibur hanya 3hari,itu tidak terlalu lama.Dan tepat di hari itu adalah hari cuti bersama.Farah memperhatikan Sean yang mulai menghembuskan nafas teratur.

"Sepertinya dia tidur." ucap Farah dalam hati

Farah masuk kekamar Sean dan mengambil selimut.Dia duduk disamping diujung sofa..sedikit mendekati Sean,kemudian menyelimutinya.Di tatapnya wajah pria tampan di hadapannya itu,dengan rambut yang sedikit acak-acakkan..meskipun dia terlihat seperti pria nakal dengan gayanya,Farah sangat tau jika Sean adalah pria yang berhati lembut dan selalu memperhatikan orang disekelilingnya.

"Selamat tidur." bisik Farah ditelinga Sean

Kemudian Farah mendekati Bunda dan Ayah yang sedang berada di dekat kolam renang.

"Ayah,Bunda..Farah pamit pulang dulu." ucap Farah kemudian mencium pipi Bunda

"Loh,Sean mana?" tanya Bunda

"Sean udah tidur Bun,sepertinya dia lelah." jawab Farah

"Sepertinya dia mengurus perusahaan dengan baik." ucap Ayah yang duduk dengan secangkir kopi di tangannya

"Iya,Yah." ucap Farah tersenyum

"Farah pulang dulu Yah." ucap Farah lagi sopan

Bunda tersenyum,kembali melirik suami nya yang hanya mengangguk mendengar perkataan Farah.Sejak Farah dan Sean bertunangan,Ayah tidak banyak bicara lagi dengan Farah..bagi Ayah urusan kebahagiaan dan pernikahan Sean adalah hak pribadinya.Tapi istrinya sangat ingin menjodohkan Sean dan Farah.Sejak saat itu Ayah tidak pernah membahasnya lagi.Dia sangat tau bagaimana perasaan anaknya itu,dia yakin Sean tidak pernah mencintai Farah.

Farah berlalu dan pulang,dijalan dia segera mengirim pesan pada Andrean.Tapi sepertinya Andrean masih sibuk,karena pesan nya tidak di balas.Dan Farah mencoba menelfon pun tidak di angkat.

"Sebaiknya besok aku ke kantor Andrean." ucap Farah dalam hati

Dia sudah mengatur liburan ini sejak kejadian di restoran dan terbongkarnya masalah Kira palsu kemarin.Dia tau Sean pasti sangat kesal,dia mencoba menghibur Sean..dan berusaha memperbaiki hubungannya kembali dengan Sean.Tentu saja dia sudah sangqt yakin Sean akan menyetujui permintaan nya ini.Yah tentu dengan Andrean di baliknya.Farah melirik wajahnya di spion depan seraya tersenyum pada dirinya sendiri.

"Semoga perlahan Sean bisa menerimamu Farah." ucap Farah padanya di kaca itu.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C27
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen