App herunterladen
34.69% Harapan Masalalu / Chapter 17: Jakarta

Kapitel 17: Jakarta

Sehari sebelum keberangkatan, Kyra menuju supermarket tempat Tantri bekerja,ditemani oleh Andrean.

Dia berniat mengembalikan seragam kerja nya.

"Tantri" sapa Kyra

Tantri yang melihat Kyra langsung memeluknya.

Sejak Tantri tau,Kyra di berhentikan dia belum sempat mengunjungi Kyra.

Dia menceritakan bagaimana Dona menjelek-jelekkan Kyra didepan semua rekan kerja.

Kyra hanya menghela nafas sembari tersenyum.

Jelas dia sudah tau apa yang akan dilakukan Dona.

Belum selesai Tantri bercerita,dia melirik dan mulai penasaran dengan sosok yang menunggu Kyra diluar.

"Siapa,Ra?" intip Tantri

Kyra menoleh kebelakang sebentar sebelum menjelaskan.

"Temenku." ucap Kyra

"Temen apa temen?" gurau Tantri pada nya

"Itu yang aku bilang ngasih aku kerjaan di Jakarta." jawab Kyra seraya melihat kearah Andrean yang sedang berdiri didepan mobil

"Oh..jadi kamu beneran bakal ke Jakarta?" tanya Tantri lagi

Mereka tidak sadar Joe yang sedari tadi berdiri melihat mereka,mendengar ucapan Tantri.

Joe langsung mendekati mereka.

"Ra,kamu mau ke Jakarta?" tanya nya spontan

Membuat Tantri dan Kyra menoleh,bingung dengan kedatangan Joe yang secara tiba-tiba.

Joe masih menatap Kyra,menunggu jawaban.

"Eh..iya Joe" jawab Kyra

"Kenapa?ngapain ke Jakarta?" tanya Joe lagi ingin tau

"Aku dapet kerjaan di Jakarta,Joe" jawab Kyra lagi

Bagaimana pun juga,bagi Kyra..Joe adalah teman baiknya.

Wajar kalau dia ingin tau.

"Kerja,Ra?ngapain jauh-jauh?disini kan bisa Ra?aku bisa kok bantu kamu cari kerja.." ucap nya lagi

Tantri yang melihat mereka berdua mulai merasa tidak enak.

"Joe,yang nama nya kerjaan kan bisa dimana aja..lagipula Kyra kan belum pernah kemana-mana.Siapa tau pulang dsri Jakarta,Kyra sukses" Tantri menjawab seraya melirik Kyra

Tapi Joe malah melototi Tantri.

"Aku bisa bantu kamu cari kerja,ato aku bantu bilangin sama Pak bos biar kamu bisa kerja lagi." Joe seolah menegaskan Kyra untuk tidak pergi

"Itu gak perlu Joe,aku bisa kok cari kerja." jawab Kyra pelan

"Kemana,Ra?Jakarta maksud kamu?kamu gak mikirin gimana perasaan mama kamu?" tanya Joe lagi

Dimata Tantri pertanyaan Joe itu seolah-olah dia coba menekan Kyra agar tidak pergi.

Tantri mendekati Kyra memegang tangan Kyra.

"Tapi Joe..mama udah setuju." jawab Kyra

Joe langsung memegang tangan Kyra,Kyra terkejut..tapi genggaman tangan Joe cukup erat.

"Joe.." ucapnya pelan

"Pokoknya kamu gak boleh pergi,apapun alesannya..aku bakal cari'in kamu kerjaan.Ok?"

Ucap joe sedikit memaksa

"Aku gak bisa Joe.." Kyra menarik tangannya dari Joe

"Kenapa gak bisa?ini demi mama kamu,kamu gak bisa egois Ra..masa' kamu tega ninggalin mama sendiri?" ucapan Joe sedikit keras

Tantri yang mendengar tertawa dalam hati.

Bukankah yang di maksud Joe itu dia sendiri,dia yang tidak mau di tinggalkan.

Joe memegang tangan Kyra lagi.

Kyra berusaha menghindar tapi Joe sedikit memaksa.

"Joe lepasin" pinta Kyra seraya mencoba melepas tangannya

Dona yang naru saja datang setelah di beri tau temannya bahwa Kyra sedang bersama Joe pun muncul.

Tidak butuh waktu lama,Dona langsung menghampiri dan menarik tangan Joe.

Kyra tersentak jatuh karena tangan Joe yang tiba-tiba terlepas.

"Lo ngapain disini?bukannya lo udah dipecat..dan Joe,ngapain pegang-pegang tangan dia?" bentak Dona keras

Joe malah berbalik marah pada Dona.Tantri yang melihat Kyra jatuh langsung membantu nya berdiri.

Andrean yang sedari tadi mengernyitkan dahi melihat kejadian itu.

"Bukan urusan kamu" tegas Joe pada Dona

Dona kesal,lalu dia mendorong Kyra.

"Cewek sialan." cibir Dona seraya mendorong

Belum sempat Kyra terjatuh,ada tangan sosok pria yang memegang pinggang nya.

Dona dan yang lain terperangah melihat pria yang begitu sempurna dihadapan mereka.

"Kamu gak papa?ada apa ini?" tanya Andrean sambil melihat tajam pada mereka semua

"Kamu gakpapa?" Joe coba mendekati Kyra seolah ingin menolong

"Pergilah Joe" jawab Kyra

Mendengar yang di ucapkan Kyra,Andrean menghalau tubuh Joe dengan tangannya.

Dona yang melihat nya semakin kesal,kenapa ada banyak pria yang membantu Kyra.

Joe..dan pria dihadapan nya ini.

"Minggirlah,aku temannya." tegas Joe

"Kamu tidak mendengarnya?dia bilang pergilah." Andrean mengulangi perkataan Kyra

Perkataan Andrean membuat Joe geram,baru saja dia mau memukul,tangannya langsung digenggam erat oleh Andrean.

"Hei bung,lihatlah dirimu..apa yang coba kamu lakukan?berkelahi didepan wanita?hah?" ucap Andrean,sedikit menyipitkan mata lalu mengajak Kyra pergi

"Siapa kamu?" tanya Joe keras

"Kalo kamu gak ada hubungan dengannya,kamu gak berhak bawa dia pergi." lanjut Joe

Kyra hanya diam,dia menunduk dan malu.

Banyak yang memperhatikan mereka.

"Aku pacarnya" jawab Andrean datar dan berlalu pergi

Kyra yangendengar pun kaget.

Walaupun dia tau ucapan Andrean hanya untuk menghentikan kelakuan Joe.

Dona masih memperhatikan Andrean sampai masuk ke mobil.

Tantri langsung menghela nafas.

"Sudah kuduga itu pacarnya" desahnya pelan

Dona yang melihat pria setampan itu melnyipitkan matanya kearah Joe.

Dia berfikir pria itu jauh lebih baik dari Joe.

Dia penasaran siapa pria itu sebenarnya.

Seperti berlalu,Dona segera pergi tidak menghiraukan Joe.

Nampaknya yang Dona rasakan pada Joe bukan cinta,dia hanya sekedar ingin bersaing dengan Kyra.

Setelah melihat Kyra pergi,dia bahkan tidak menoleh sedikitpun pada Joe,tapi malah memperhatikan pria lain.

Pagi itu setelah semua nya disiapkan,Kyra berpamitan dengan tante dan mama nya.

Andrean pun begitu,merasa berat untuk meninggalkan mama..Kyra memeluknya erat.

Andrean mengajaknya berangkat pagi-pagi karena siang hari nya akan ada rapat pertemuan di kantor perusahaan di Jakarta.

Semua sudah siap,mereka sudah memasuki pesawat dan mematikan telfon.

Jam 08.15 di Jakarta,Andrean membawakan koper Kyra kedalam mobil yang sudah menjemput mereka lalu mengantar Kyra ke sebuah rumah.

"Ini rumah orangtua ku" ucap Andrean

"Masuklah" ajaknya

Kyra masuk,lalu ada perempuan paruh baya seumuran Mama baginya..mendekati mereka.

Andrean memberitahu Kyra kalau itu adalah asisten rumah tangga,yang akan mengurus keperluannya.

"Kamu tinggal disini Andrean?" tanya Kyra lalu mengikuti Andrean duduk di sofa

"Tentu tidak" jawab Andrean

"Aku tinggal di apartemen didekat kantor." jawab Andrean

Maelihat Kyra yang bingung dengan pernyataannya dia pun melanjutkan.

"Sering ada keperluan mendadak di kantor,jadi aku ambil alternatif biar lebih cepat sampai disana." jelas Andrean

Kyra hanya menganggukkan kepalanya.

Melihat sekeliling rumah.

Rumah itu lumayan besar,ada bibi dan juga penjaga di depan rumah.

"Lalu mana orangtua mu?" tanya Kyra seraya mencari keberadaan mereka

"Mereka tidak disini." ucapnya datar

"Kamu bisa tinggal disini,aku akan pergi sebentar lagi..bibi akan mengurus keperluanmu jangan sungkan meminta sesuatu yang kamu butuhkan padanya." ucap nya lagi

"Baiklah,terima kasih" Kura menganggukkan kepalanya

Andrean kemudian pergi,bibi membawakan koper Kyra kekamar..lalu menunjukkan bagian dalam rumah.

Tidak ada foto sama sekali,gumamnya dalam hati

Sementara bibi ijin kembali ke dapur menyelesaikan pekerjaannya.

Kyra masuk ke kamar dan langsung menyusun pakaian nya didalam lemari.

Kyra cukup bersemangat tetapi sedikit gugup mengingat besok Andrean akan mengajak nya melihat pekerjaan langsung ke kantor.

Tak lupa dia menelfon mama memberi tau kalau dia sudah sampai di Jakarta.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C17
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen