App herunterladen
56.25% Beautifull Life With Hers / Chapter 9: Hiburan

Kapitel 9: Hiburan

Setahun setelah aku masuk kuliah di suatu universitas negeri yang terdapat di Tokyo. Aku mulai merasa bosan. Aku berangkat ke kampus, jarak tempat ku kosku lumayan agak jauh, aku berjalan kaki ke stasiun kereta terdekat dan pergi ke kampus. Awal kuliah memang paling menyenangkan, tetapi lama kelamaan aku menjadi bosan. Semua mahasiswa yang kuliah dikampusku menggunakan seragam yang sama, yang memisahkan hanyalah warna jas-nya saja.

Kuliah di kampusku ini memanglah paling ketat, di samping harus menggunakan seragam aku pun harus berangkat tepat waktu yakni pukul 08.40. Di tempat kampusku bahkan harus menghargai senior, senioritas disini sangatlah penting, kalau bertemu dengan kakak kelas harus menyapa mereka dengan panggilan "Onisan atau Oneesan". Aku sih tidak masalah, tapi ini berlangsung cukup lama sekalipun sudah saling kenal jadi terasa cukup membosankan sebenarnya.

Selama setahun itu aku masih tinggal di kost yang sama. Hubungan ku dengan ke dua pacar ku resmi berakhir, tampaknya mereka sudah mendapati pria yang jauh lebih baik dariku. Tapi, aku sendiri juga tidak tahu pasti, karena aku sudah jarang berkomunikasi dengan mereka, semenjak hubungan ku dengan Sika-san.

"Ya, mungkin karena ketidak pedulian ku dengan mereka membuat mereka ingin memutuskan hubungan denganku".

Tepatnya dua bulan yang lalu mereka mengajak ku untuk ketemuan, dan di karenakan kesibukanku, aku pun menolaknya. Terlebih tidak mungkin aku harus berpacaran dengan mereka berdua dan disuruh memilih diantara mereka.

Dan semuanya harus berakhir, saat terakhir kali aku berteleponan dengan mereka. Mereka mengajak ku untuk bertemu, aku tahu, bahwa maksud mereka adalah untuk meminta ku memutuskan siapa yang aku pilih diantara mereka berdua. Karena aku sendiri tidak ingin memilih, aku tidak menjawab dan tidak menghiraukan perasaan mereka sama sekali. Dan dengan marah mereka mengatakan "SUDAH CUKUP KITA PUTUS". Begitulah hubungan ku resmi berakhir.

Dan itu berlanjut dengan pacar baru ku. Hubungan ku dengan mereka sengaja aku rahasiakan dari Sika-san, aku tidak mau dia curiga, walau aku sudah ketahuan dan ketika ia memergokiku berteleponan mesra dengan Rika-san atau Manami-san. Ia sudah mulai marah dan curiga besar padaku. Dan setelah seminggu kemudian ia memutuskan hubungan ku dengan nya.

Selesai kuliah aku langsung berangkat pulang kembali ke rumah ku di Kyoto. Sesampainya dirumah karena sudah sore aku-pun segera mandi. Setelah beberapa menit aku-pun sudah selesai mandi, dan mengeringkan badan lalu aku segera menggunakan kaos dan celana pendek bermerek Uniqlo. Aku yang pada saat itu kebetulan sedang jomblo, selama liburan yang aku kerjakan hanyalah nongkrong bareng teman-teman lamaku di kota kyoto.

Karena sudah memasuki liburan, aku pulang kerumah dan kebetulan juga orangtua ku sedang berada di rumah. Tanpa terasa sudah satu bulan juga aku dirumah, dan saat-saat membosankan dikampus 2 hari lagi akan datang. Karena 2 hari lagi akan masuk kuliah, pagi itu-pun aku meminta ayah mengantarku kestasiun kereta, sesampainya distasiun, kami berpisah karena dia juga harus segera pergi bekerja.

Seperti biasa, untuk melakukan pembelian tiket pastinya kita harus antri dulu, huh…... sungguh membosankan.

Ditengah panjangnya antrian tiket tersebut, aku tidak sengaja melihat seorang perempuan bertubuh mungil yang usianya kira-kira 24 tahun yang posisinya berada tepat didepan ku 2 baris. Usiaku saat ini baru 19 tahun. Kalau dilihat dari belakang, wanita tersebut terlihat mungil dan tubuhnya imut sekali.

Dari belakang pantatnya tampak bulat, seksi, dan pinggangnya tampak ramping sekali. Itu membuatku penasaran, aku bertanya-tanya dalam hatiku. Dari balik tubuhnya yang seksi tersebut apakah dia cantik?.

Beberapa saat aku menunggunya, untuk berbalik dan melihat kearah belakang antrian, tak kusangka harapanku tersebut terkabul. Dia melihat kearah belakang.

"Perfect girl man…" tak disangka ternyata dia cantik dan kulitnya putih sekali, wow…

Disaat aku melihat wajahnya aku terkesima lalu aku-pun berangan-angan.

"Seandainya saja dia bisa duduk dibangku yang sama denganku, tentu tidak bakal aku biarkan kesempatan ini lepas, dan membuatnya tertarik padaku, hehe, " gumamku dalam hati.

Dan apa yang terjadi sesudahnya, aku duduk di kursiku. Astaga, ternyata benar-benar terkabul harapanku tadi, gadis bertubuh mungil dan seksi tersebut ternyata duduk disebelah ku, Yesss. Sesampainya ia disana aku-pun segera menaruhkan tasku dibagasi kereta yang letaknya diatas bangku perempuan idamanku itu. Karena kami duduk bersebelahan akupun memulai percakapan dengannya.

" Ehm Oneesan, Oneesan kan yang antri tiket didepanku tadi yah" ucapku menyapanya.

"Oh begitu ya, iya sih sepertinya begitu, karena aku tadi pun sempat lihat kamu dibelakang ku. Oh iya ngomong-ngomong kamu mau kemana nih", Ia bertanya aktif padaku.

Wah benar-benar asik nih orangnya, di samping cantik dan seksi dia juga ramah orangnya.

"Oh ini aku mau keTokyo, kalau Oneesan sendiri mau kemana yah?" tanyaku balik.

" Lah sama dong, aku pun mau keTokyo ketempat saudaraku" ucapnya.

" Wah kebetulan banget Oneesan tujuan kita sama, dan wilayah tujuannya juga, karena kampusku juga berada didaerah sana, kalau gitu kita barengan aja nanti naik taksi-nya Oneesan" kataku.

Memang bila jodoh tuh nggak kemana, hehe....,

"Wah boleh juga, oh iya ngomong-ngomong nama kamu siapa? Kan nggak enak kalau ngobrol nggak tahu namanya" ucapnya sembari tersenyum manis sekali.

Nih cewek perfect banget sih, udah cantik, ramah, payudara montok, tubuhnya seksi. Tipe aku banget deh, ucapku dalam hati.

Bener banget Oneesan, namaku Takeuchi Hideki kataku memperkenalkan diri.

"Oh Takeuchi-kun, kenalin juga namaku Shimizu Iva, " ucapnya dengan seyuman yang menggoda.

Setelah saling berkenalan kami-pun mengobrol tidak sedikit sepanjang perjalan kami. Kami dengan cepatnya akrab sampai obrolan kami-pun menjadi nyaman. Selama kami mengorol tidak jarang sekali aku mencuri-curi pandang kearah dadanya.

"Wuihh…" sunggguh putih sekali belahan payudaranya. Aku dapat melihat belahan payudaranya karena memang saat itu ia memakai kaos dengan format leher baju V-neck.

Sambil berbicara dengannya aku berimajinasi tentangnya. Aku sedikit berfantasi seandainya saja aku dapat bercinta dengan Shimizu-san dikostku tentu enak banget yah, haha.

Saat aku mulai berimajinasi mengenai seks, penis ku pun tiba-tiba saja berdiri.

"Aduh gimana nih, bisa malu aku kalau ketahuan sama Shimizu-san nih, " pikirku dalam hati.

Ketika itu, peniskupun semakin menegang, dan semakin kutahan semakin membesar pula penisku. Kelihatannya disaat itu Shimizu-san tahu dengan tegangnya penis-ku, aku merasa sedikit malu waktu itu, karena Shimizu-san sempat melihat kearah penis-ku yang telah menegang maksimal. Sebenarnya aku sempat merasa tidak enak, tapi mau gimana lagi namanya juga pria normal.

Pada akhirnya aku membiarkan penis-ku berdiri dibalik celana jeans skiny-ku, bahkan dengan sengaja aku gerak-gerakan agar siapa tahu Shimizu-san bisa terangsang melihat kejantananku.

Kami terus berbicara di sepanjang perjalanan. Karena kami sudah merasa akrab satu sama lain, kami pun saling bertukar nomer handphone dan alamat e-mail. Tidak kusangka perempuan secantik ini dapat tertarik padaku, pikirku.

"Takeuchi-kun kalau dilihat kamu manis sekali yah, dan kalau ketawa kamu lucu banget, matanya merem, hahaha…, " katanya.

"Ah Shimizu-san bisa saja, Shimizu-san juga cantik kok, Shimizu-san itu sudah mungil tapi memiliki bentuk tubuh yang seksi sungguh gemasin banget" kataku mulai berani tapi tidak terlalu nakal.

" Masak sih, kalau gemes dicubit dong",

katanya mulai menggodaku.

" Bener nih ya, ih....… gemes….....,, " kataku sambil mencubit pipinya.

" Aduh duh… udah dong gemesin akunya, sakit tahu pipi aku. Awas aja nanti cubit pipi aku lagi bakalan ku cium kamu, " katanya genit.

"Cubit lagi ah biar dicium, " kataku sambil mencubitnya lagi.

" Aduh..... sakit tahu...… awas yah….. emuuuuachhh…", katanya kemudian tiba-tiba saja mencium bibirku.

"Wow….... benar-benar diciumnya aku, sudah gitu, dimulut lagi ciumnya, hot banget...

Saat ia mencium bibirku sekian detik saja. Aku yang tidak menyangka akan dicium olehnya seketika itu aku terdiam dan bengong.

" Halo kok diam sih, kenapa? Mau lagi yah? Emuuuaccch, " katanya lalu mencium ku lagi.

Gila nih cewek, binal banget ternyata, peluang nih buat aku modusin dia, pikirku.

"Wah kamu bener-bener cium aku, mantap banget ciuman mu, hahahaha…, " kataku girang.

Disaat itu penisku semakin menegang, setelah diciumnya 2 kali. Aku jadi yakin; kalau Shimizu-san benar-benar tertarik denganku, dan bisa jadi, aku juga dapat mengajaknya bercinta. Tanpa aku duga; Shimizu-san kemudian memegang penis-ku dari luar celana.

"Kamu dicium aja, sudah katakan mantap, apalagi seperti ini, " bisiknya sambil memegang penis-ku dari luar celana.

"Ouhhhhh… Ssssssshhh…, " desahku pelan.

Tempat duduk kami berada di paling belakang di samping kamar mandi dan menghadap kedepan. Hal ini memungkinkan kami untuk melakukan hal mesum. Lalu diremasnya penisku dengan penuh nafsu.

"Sssshhh… Shimizu-san jangan disini… Ouhh, nanti kalau ketahuan penumpang yang lain gimana" kataku sambil mendesah.

"Tenang saja Takeuchi-kun, lihat tuh penumpang lain lagi pada tidur, " katanya sambil meremas penisku.

"Oh iya yah, hehe.… ya udah aku tutupin selimut saja yah biar lebih aman, " kataku lalu mengambil selimut dan menutupi penisku yang sedang diremas olehnya.

Baru saja aku menutupinya dengan selimut, rupanya sudah sampai di stasiun Tokyo. Sial..… baru mau enak; udah hilang kesempatannya.

"Yah baru mau enak justru sudah sampai, Shimizu-san kita terusin dikost aku yah, kamu ketempat saudaranya nanti saja ya!", kataku sambil memelas tetapi bergairah.

"Hahaha, lagi tanggung ya Takeuchi-kun, kasihan… yaudah deh aku nurut sama kamu aja" katanya.

" Mantap… ya udah ayuk kita turun Shimizu-san, aku sudah nggak tahan banget" kataku.

" Okey Sayangku, " jawabnya singkat.

Kami-pun segera turun dari kereta dan segera mencari taksi. Setelah keluar dari stasiun ternyata tidak sedikit taksi yang menunggu di depan, jadi kami tidak perlu susah-susah cari taksi deh. Singkat cerita kami telah sampai dikostku. Kost yang aku tempati lumayan bebas karena disini menerima cewek dan cowok, jadi sekalipun aku membawa cewek ke kostku tidak akan menjadi masalah.

Kami berjalan masuk dan aku membawa Shimizu-san pergi kearah kamar kostku, kamar kostku yang kebetulan berada dilantai diatas membuat aku bebas mau melakukan apapun. Kebetulan juga saat itu penghuni yang lain belum pada pulang. Kostku terasa sepi sekali, dan hanya ada aku dan Shimizu-san saja.

"Wah penghuni yang lain belum pada pulang, bakal asyik nih, hehe… kesempatan" kataku.

"Kesempatan apanya Takeuchi-kun, kesempatan buat ML maksudnya, hahaha…, " katanya dengan enteng.

Aku sempat kaget saat ia berkata ML, ternyata tanpa aku meminta dia sudah menawarkan, mantap nih.

"Tahu aja Shimizu-san, Oh iya jangan panggil aku Takeuchi-kun, Panggil Hideki aja, " kataku.

"Iya deh Hideki-kun, kamu juga panggil aku Iva aja yah, tidak boleh panggil Shimizu", katanya.

"Baik Iva-san..…, plakkk…, " kataku sambil menepuk pantatnya.

"Ih nakal ih, ya udah yuk masuk, masak kamu mau ML didepan kamar kamu" katanya liar.

" Siap bos…, " jawabku singkat sambil membuka kunci pintu kamarku.

Setelah pintu terbuka kami segera masuk dan aku langsung mengunci pintu kamarku kembali. Cuaca Tokyo saat itu sedang musim dingin dan membuat kami bergairah, tanpa banyak kata lagi kami segera berpelukan dan berbaring dikasurku. Kami melepas nafsu seks yang sempat tertunda dikereta tadi dengan buasnya. Kami berciuman dengan liarnya, dan bibir kami saling berpangutan dengan hebatnya.

Untuk membuat ia semakin terangsang aku mulai menciumi lehernya,

" Sssssssshhh… Geli sayang… Ouhhh… Sshhhhh…, " desahnya nikmat.

Aku ciumi lehernya sampai merata, bahkan aku membuat bekas merah dilehernya. Lalu aku pun menjilati lehernya yang harum dan putih bersih itu, aku jilati semua bagian lehernya sampai lehernya basah dengan air liurku.

"Sayang… kamu pandai sekali membuat aku terangsang, Ouhhh… Sssssssshhh…, " desahnya.

Iva-san ternyata suka sekali dengan permainan seks-ku, mulutnya terus meracau dan remasan tangannya pada penisku semakin kencang saja, Ouhhh mantap sekali rasanya. Karena aku semakin terangsang, aku akhirnya menghentikan jilatanku pada lehernya dan remasan pada payudaranya.

"Kok, berhenti sih sayang, nanggung nih", katanya dengan raut wajah yang sedikit kecewa.

"Jangan merajuk gitu dong, kamu lepasin pakain mu dulu yuk biar tambah enak", pintaku.

Tanpa banyak bicara lagi, segera kami melepas pakaian dan dalam waktu singkat kami telah telanjang bulat.

"Wah vagina mu bersih sekali ya sayang, jadi nggak sabar nih pingin cepet-cepet masukin penis ku kesitu, " kataku sambil meremas-remas penisku.

"Iya dong, ya udah buruan masukin yah, vagina ku udah basah nih", katanya sambil tubuhku menindihnya.

Kami lalu melanjutkan dengan berciuman. Aku yang sudah tidak tahan lagi, langsung mengarahkan penis ku pada vaginanya. Sekitar 1 menit aku gesek-gesekan penisku pada bibir vaginanya, aku merasakan Vaginanya sudah licin, lalu aku segera menancapkan penis-ku pada vagina-nya.

" Zlebbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb….., Ahhhhhhhh… Ouhhhhhh…, " desahnya dan desahku nyaris bersamaan.

" Ouhhhh… penis mu panjang dan besar sayang, buruan masukkin ke vagina ku…

"Ahhhhh…, " katanya penuh nafsu.

"Iya sayang… Ouhhhh…, " jawabku singkat.

Aku masukkan ke vaginanya dan melakukan banyak variasi seks, terkadang aku goyang kekanan, kekiri bahkan aku pun menggerakkan penisku naik-turun pada vaginanya. Terus ku lakukan seperti itu dengan cepat. Desahannya semakin tidak terkontrol, untung saja anak-anak kost belum pada kembali ke kost dan juga ibu pemilik kost ini sedang pergi keluar kalau tidak. Tubuhnya bergerak kekanan, kekiri, bahkan naik turun.

Sekitar 15 menit aku menggerakkan seperti itu. Saat aku sedang asik-asiknya merasakan vaginanya, tiba-tiba saja dia meminta berganti posisi seks dengan gaya doggy style,

"Sayang gunakan gaya Doggy style yah supaya aku cepat keluar, " pintanya dengan wajah memelas.

"Iya sayang, ya udah kamu buruan nungging", kataku.

Tanpa membalas lagi ia segera merubah posisinya. Dia menungging dan membelakangiku, Wow… vaginanya semakin menggemaskan saja. Jika dilihat dari belakang, terlihat belahan vaginanya nampak jelas, indah dan basah. Aku memandangi sebentar dan kemudian memasukkan penisku,

"Blessssssssssssssssssss…. Ouhhhhhh…. Enak sekali gunakan gaya doggy style ini… Ahhhhh…", katanya keenakan.

Lalu aku segera memaju mundurkan penisku dengan hebatnya. Sambil aku memegangi pantatnya yang seksi, bulat, putih bersih, dan kenyal. Semakin bergairah saja permainan seks kami. Sekitar 5 menit aku memainkan vagina-nya, ia mulai mendesah.

" Ahhhhhhhhhhhhh.....…. Aku keluar sayang… Sssssssshhhh…. Ahhhhhhhhh…, " desahan yang panjang keluar dari mulutnya.

Akhirnya ia mencapai klimaks, tubuhnya bergetar diikuti semburan cairan dari vagina-nya yang hangat sekali. Merasakan itu aku semakin bernafsu saja, aku tidak perduli dia sudah klimaks, terus saja aku memaju mundurkan penisku di dalam vagina-nya dengan cepat. Aku mulai merasakan kalau aku juga sudah mau mencapai klimaks tapi aku masih tetap bertahan.

Kurang lebih sekitar 15 menit mulailah kurasakan ada suatu cairan yang akan keluar. Aku tahu bahwa aku akan segera orgasme. Merasakan hal itu semakin cepat aku memainkan vaginanya, beberapa menit kemudian aku pun keluar.

" Ouhhhhhhhhhh… Crottttttttttt… Crottttttttttt… Crottttttttttt… Crottttttttttt…, "

Tanpa bertanya padanya, ku keluarkan saja spermaku didalam vaginanya. Kutancapkan dalam-dalam penisku didalam vaginanya dan diikuti semburan spermaku yang memenuhi liang vaginanya. Sungguh nikmat sekali rasanya, aku tahu ini berbahaya, tapi karena aku sudah tidak tahan akupun mengeluarkannya di dalam, semoga saja dia tidak akan hamil.

" Uhhhhhhhhhhhhhh… hangat sekali sayang… Ahhhhhhh… Sperma kamu lumayan banyak ya… Ahhhhh…, " katanya merasakan sekali semburan spermaku pada liang vaginanya.

"Vagina mu benar-benar spektakuler nikmatnya sayang, tidak akan aku biarkan vagina mu nganggur malam ini, Ahhhhhhh…, " kataku sambil meresapi orgasmeku.

Selama beberapa saat aku biarkan penis-ku menancap didalam vaginanya. Setelah merasa puas aku cabut penisku dari vaginanya

" Blupppppppppppppppppppp….. Syurrrrrrrrrrrrrrrrrrr… Syurrrrrrr…., " suara penisku yang tercabut dari vaginanya diikuti mengalirnya sperma-ku yang keluar dari vagina-nya.

Spermaku pun keluar dari vaginanya hingga mengalir turun membasahi kasurku. Ia masih saja terus menungging sambil merasakan sisa-sisa percintaan kami. Setelah beberapa menit merasakan itu, kami terkapar lemas dikasur dengan nafas yang memburu.

"Kamu hebat sayang, ayo kita lakukan lagi sayang…, " katanya ketagihan.

"Iya sayang, tapi kamu harus rangsang aku yah, biar penisku berdiri lagi" kataku dengan nafas yang memburu.

Kami beristirahat diatas kasur sebentar dengan nafas yang terengah-engah. Aku lihat saat itu jam telah menunjukan pukul 17.30. Ia yang masih ingin bercinta mengelus-elus penisku dengan lembutnya, hanya perlu 1 menit saja penisku berdiri. Melihat itu Ia segera naik keatasku, kemudian penisku digesek-gesekan pada bibir vaginya.

Setelah di geseknya lalu ia bimbing penisku kedalam vagina-nya, kali ini dia yang berada di atas ku dan asik memainkan penisku. Dia mengerakkan tubuhnya keatas dan kebawah. Aku juga ikut membantunya sedikit dengan mengerakkan pantatku naik dan turun, dia terus melakukan itu sampai pada akhirnya dia pun telah mencapai klimaks.

"Akh... nikmat sayang....."

Lalu ia pun terbaring dan tidur diatas ku. Dan malam itu ia tidur dengan ku, karena melihat ia sudah nyenyak aku pun membiarkan dia tertidur.

Keesokan paginya kami bangun dan segera mandi, dan karena masih ada waktu 1 hari lagi aku libur. Aku pun mengantarkannya pergi ke tempat saudaranya, setelah itu pulang dengan terlebih dahulu kami saling berciuman. Sejak saat itu aku pun berhubungan baik dengannya, tapi status ku masihlah jomblo karena kami hanya berniat have fun saja dan tidak ada niat berhubungan lebih serius. Aku pikir ini adalah pilihan yang terbaik.


AUTORENGEDANKEN
Xtrai Xtrai

Semoga bisa cepat TAMAT tinggal beberapa chapter lagi.

Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C9
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen