App herunterladen
18.46% Terbelenggu / Chapter 59: Steven yang mulai berani.

Kapitel 59: Steven yang mulai berani.

" Hah .... aku sangat merindukan Anak anak nakal itu... " Kata Steven sambil menyetir.

Hari ini Steven sudah menghubungi Ana untuk meminta ijin membawa Alvin dan Alvian makan siang bersama di luar.

Saat di perjalanan menuju sekolah Alvin dan Alvian, tiba tiba Steven menghentikan mobil nya dan menatap ke arah wanita sedang berdiri di sebelah mobil mogok di pinggiran dan membelakangi jalan raya. Wanita yang tentu saja tidak asing di mata Steven .

" Feylisa .... ? "sebutnya dalam hati sambil menajamkan tatapannya.

Setelah matanya yakin dengan wanita itu akhirnya Steven memutuskan untuk menepikan mobilnya.

" emmm aku rasa memang kita berjodoh ... " Kata Steven sambil tersenyum dan melangkah keluar dari mobil.

" haahhhhhhhn kenapa kau harus mogok sekarang.... apakah tidak bisa kau mogok nanti saja setelah aku sampai di rumah !! kata Fey frustasi .

" Hai.... Apa kau butuh bantuan ... ? Sapa Steven dengan ramah.

" Kau.... !!! Untuk apa kau ada di sini apa kau membuntuti ku ? " Bentak Fey !!

" Hahahahah Anggap saja begitu... jadi apakah Nona ini butuh bantuan ? " Goda Steven.

" TIDAK... AKU TIDAK BUTUH BANTUAN MU !!! " kata Fey dengan wajah sombongnya ."

" Ou.... baiklah... tapi aku dengar di daerah Ini sudah banyak terjadi kasus pembunuhan dan pemerkosaan. Apalagi jalanan ini kawasan hutan pasti ada banyak Ular dan binatang buas lainnya. Tapi karena nona ini tidak membutuhkan pertolongan ku jadi seperti nya aku juga harus pergi ... ! Kata Steven menakut nakuti Fey.

" PERGILAH siapa yang menyuruhmu menolongku.... Emmm.. aku bisa mengatasi nya sendiri . Ucap Fey dengan Ragu karena memang Fey merasa takut ketika berada di sana sendirian sedari tadi.

Steven berjalan dan membuka pintu mobilnya ia mendapati ular mainan milik Alvian masih tertinggal di dalam mobilnya.

Steven meraih ular tersebut dan meletakan nya tepat di belakang Fey saat Fey tidak melihat ke arah Steven..

" FFFEYYYY DI KAKI MU.... " kata Steven menakuti Fey .

Fey yang mendengar suara Steven langsung menoleh ke arah belakang dan mendapati ular mainan itu tepat di belakang kakinya, Spontan Fey berteriak dan berlari ke arah Steven

"UAAAAAAAAAAA...., tolong aku..." Kata Fey sambil memeluk Steven erat.

" Akkkkkk singkirkan ular itu aku benci ular ...ermmmmmmm. Kata Fey yang masih gemetaran di pelukan Steve.

" Fey Fey aku disini .... jangan takut... Ikutlah dengan ku soal mobilmu aku akan menyuruh seseorang membawa nya ke rumah mu nanti. Bujuk Steven .

" Iya.... hiks... aku akan ikut dengan mu !!! Kata Fey yang masih memeluk Steven dengan erat.

Steven tersenyum licik karena berhasil menipu Fey.

Steven menarik tangan Fey ke arah mobilnya dan membukakan pintu untuk Fey.

Terlihat Fey masih gemetaran dan dengan kuat memegang tangan Steven.

" Kalau kau terus menggenggam ku seperti ini lalu siapa yang akan menyetir untukmu..? "Sindir Steven "

" Ya...??? sahut Fey yang bingung dengan perkataan Steven.

Steven melirikkan matanya ke arah tangan Fey yang menggenggam erat tangan Steven.

" Eh....emmm... aaa " dengan cepat Fey melepaskan tangannya... dengan wajah kemerahan menahan malu.

Steven yang memperhatikan tingkah lucu Fey terlihat sedikit tersenyum.

Steven berjalan memutari mobil dan duduk di bangku dan sekali lagi menatap ke arah Fey .

Perlahan Steven mendekat ke arah Fey, Fey yang menyadari Steven semakin dekat dengan wajahnya mulai salah tingkah dan berusaha menahan debaran di dada nya.

Wajah Steve dan Fey hanya berjarak beberapa centimeter, Fey menatap bibir Steven yang tipis di bahagian atas dan merah sedikit lembab layaknya buah apel segar yang terkena air. Steve semakin mendekat kan wajahnya perlahan Fey mulai menutup matanya dan menggerakkan bibirnya mendekati Bibir Steven...

"ehkrrrrrmmmmm .... huahaaaaaaa... hahahahah " Tawa Steven pecah saat melihat ekspresi Fey, tawanya membuat Fey membuka matanya dengan cepat.

" Apa yang sedang kau pikirkan.... ?? Tanya Steven sambil berusaha menahan tawa.

" AKu hanya ingin memasang ini... " menarik sabuk pengaman .

Seketika Fey semakin memerah pipinya bak tomat matang karena mengingat tingkahnya barusan.

" A...kkk..AKu.. hanya melakukan senam bibir, heheheh aku pikir kau lah yang salah paham. " Kata Fey berusaha mengelak.

" Hahahahah aku suka melihat mu melakukan senam bibir .... itu sangat imut....hahahaha !!! Tawa Steven tak henti henti mengingat apa yang baru saja Fey lakukan.

" Yakhhhhhh apa kau akan terus tertawa... Kalau begitu tertawa lah dan turunkan aku disini ...! Kata Fey .

" ehemmmmm.... baiklah nona aku tidak akan tertawa lagi... ( kata Steven yang masih memaksakan dirinya untuk tidak tertawa ).

Gerbang sekolah Alvin dan Alvian.

"Kenapa membawa ku kemari...? Tanya Fey bingung.

" Oh... ya aku lupa memberi tau, bahwa aku ingin menjemput anak anak dulu sebelum menghantar mu pulang. Aku takut mereka menunggu terlalu lama " Kata Fey sambil melihat ke arah jam tangannya dan kembali berusaha menemukan keberadaan Alvin dan Alvian.

Steven turun dari mobil dan mendapati kedua anak itu sedang duduk dan di kelilingi anak anak perempuan yang terpesona karena ketampanan Alvin dan Alvian.

" Boys... !!! panggil Steven sambil melambaikan tangan.

" Papi...!!!! Alvin dan Alvian berlari mendekati Steven.

"Papi sangat merindukan kalian ... Peluk Steven, Woahhhh wahhhhhh lihat kalian... bahkan di usia sekarang kalian mampu menggoda wanita sebanyak itu, apa jadinya jika kalian besar nanti... Goda Steven.

" Papi... mereka sangat mengganggu ... Kata Alvian.

" Mereka mengikuti kami kemana pun... bahkan hari ini ibu guru mencubit pipi kami berkali kali... dia selalu bilang " Alvin, Alvian... andai saja aku punya anak setampan kalian... " Kata Alvin dengan nada mengejek.

" Emmm papi aku lapar apa kita akan pergi makan sekarang ... Kata Alvin.

" baiklah Baiklah ayo kita pergi ....!!! sambil membukakan pintu mobil untuk kedua pangeran tampan itu.

Saat masuk mobil mereka menyadari kehadiran Fey yang duduk di bangku depan.

" Tante Fey juga ikut ? Tanya Alvian sambil menatap lembut ke arah Fey

" Emmm... tidak sayang Tante akan pulang ke rumah ...!!! Kata Fey tersenyum.

" Kenapa Tante tidak ikut .... Papi ajak Tante ikut bersama kita !!! Kata Alvian.

Permintaan Alvian membuat Steven dan Fey saling menatap satu sama lain.

Seelah berhasil membujuk Fey akhirnya Fey menyetujui untuk ikut makan siang bersama mereka.

d

Di dalam restauran.

Setelah memilih makanan yang akan di pesan tak berapa lama semua pesanan mulai memenuhi seisi meja.

"Terima kasih... Ucap kami serentak untuk pelayan yang meletakan makanan di meja kami.

" Sama sama... " Jawab si pelayan sambil tersenyum lebar.

" Wahhhh kalian sangat beruntung mendapatkan anak kembar dan tampan seperti mereka, pasti pernikahan kalian sangat harmonis terlihat dari tatapan kalian saat memandang satu sama lain.

" Tapi kami.. bukan....kata Fey yang berusaha mengelak.

" Iya terima kasih aku dan istriku memang sangat bahagia ... iya kan nak.... kata Steven Mandang ke arah Alvin dan Alvian sambil memainkan sebelah matanya, diikuti anggukan dari Alvin dan Alvian.

Fey mulai menatap Steven dengan sinis seolah menghakimi pernyataan uang tidak benar dari Steven.

Selesai makan siang Steven mengantarkan Alvin dan Alvian dan dengan segera menuju rumah Fey.

Sesampainya di depan rumah Fey.

" Terimakasih untuk traktiran dan pertolongan mu hari ini. suatu hari aku akan membalas mu .' Kata Fey dengan cuek dan berusaha membuka pintu mobil.

" Fey.... !" Panggil Steven ... membuat Fey yang awalnya ingin membuka pintu menoleh ke arah Steven .

Dan secara cepat Steven menarik leher Fey dan mencium bibir Fey.

Membuat Fey hanya tertegun dan bengong seolah menikmati ciuman Steven.

"Kau sudah membayarnya ... Terimakasih !!! Kata Steven sambil mengecup sekali lagi bibir Fey.

Fey yang masih dalam keadaan shock tidak mengatakan apa apa dan keluar dari mobil berjalan melamun dan sesekali memegang bibirnya, kemudian sedikit tersenyum dan lari dengan cepat ke arah Lift.

Tingkah nya membuat Steven tertawa dan semakin membuat Steven menyukainya.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C59
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen