"Ya sudah, ayo bangun dan segera berangkat. Aku akan menyiapkan sarapan yang enak buatmu." Kata Nana sambil melepas pelukannya.
Namun, Lion malah memeluknya balik karena belum mau berpisah dari Nana.
"Tuan Kim, anda harus ke kantor, jadi lepaskan aku!" Seru Nana setelah menarik nafas dalam..
"Tidak ada yang lebih penting selain menghabiskan waktu bersama istriku" jawab Lion sambil mengeratkan pelukannya.
"Jangan gara-gara aku kamu tidak mau berangkat bekerja, sekarang kamu harus bekerja. Nasib kariyawanmu ada di tanganmu, kecuali kamu mau menjadi petani. Selain itu, kamu harus menghasilkan uang buat putra dan putri kita dan rumah tangga ini" Ucap Nana sambil menyembunyikan senyumnya karena ia berfikir apa yang ia katakan sangat konyol.
"Soal uang, kita tidak akan kekurangan selagi di rekeningmu tersimpan begitu banyak uang. Jadi, kita tidak perlu merebut pekerjaan para petani lain." Sahut Lion tanpa ekspresi karena ia ingin menggoda istrinya.