Mendengar apa yang Jeha katakan, Min Jee merasa kehormatannya sudah direnggut walaupun Jeha belum menyentuhnya. Bukan tidak ada lelaki, tapi dia sangat pemilih untuk urusan pasangan.
Tanpa berfikir dua kali, Min Jee menarik wajah Jeha dengan kasar lalu dengan cepat ia pukul kening Jeha dengan kepalanya.
"Argggg ... "
Jeha meringis kesakitan sambil memegang kepalanya.
"Hey ... Oh Min Jee, apakah kepalamu terbuat dari batu? Pukulannya sakit sekali, aura ketampananku bisa menghilang kalau begini." kata Jeha yang sudah turun dari ranjangnya.
"Tentu saja, oleh karena itu bos jangan pernah macam-macam denganku." Kata Min Jee seraya mengambil kaca matanya yang jatuh di bagian ranjang sebelah kanan.
Jeha merasa aneh melihat Min Jee dengan mudahnya menemukan kaca mata itu. Apa sebenarnya dia bisa melihat dengan jelas?
Jeha menatap Min Jee dengan ekspresi buruk seraya berkata, "Aku fikir kamu tidak akan datang."