Akan tetapi Nana tidak habis fikir melihat wanita jenis mereka, doyannya melihat orang susah dan merendahkan, tidakkah mereka berfikir kalau fikiran seperti itu hanya akan membuat hati lelah dan tidak tenang?.
'Aiss, dua wanita itu mulutnya seperti comberan, tidakkah tuh mulut di sekolahkan? biar bisa mengucapkan kalimat yang baik dan menyenangkan?'. Batin Nana.
Sesaat kemudian, Nana teringat kalau dia belum mengisi buku tamu ketika dia melihat stand penerimaan tamu.
'Bagaimana aku bisa melupakannya? lagian itu mbak-mbak kenapa tidak kelihatan ya tadi pas masuk'. Batin Nana.
Segera setelah itu dia bergegas menuju stand itu, dan dengan semangat dia menulis namanya dan nama Khay.
Sesaat kemudian Nana selesai menulis, namun tepat ketika dia akan berbalik, dia terkejut melihat Dania yang mengantri di belakangnya karena dia juga lupa mengisi buku tamu.