App herunterladen
6.96% Ketika Cinta Menemukan Tuannya / Chapter 78: Story Of London (4)

Kapitel 78: Story Of London (4)

"Aku datang kawan" ucap Ryeon sambil merangkul Lion dari belakang.

"Segera bereskan mereka karena wajahku sudah terlalu kotor oleh debu yang mereka ciptakan" pungkas Ryeon sambil menepuk-nepuk pipinya.

"Kebetulan sekali aku sudah lama tidak memukul orang, kini aku ingin melampiaskan semua kemarahanku jadi tenanglah!", ucap Ryeon sambil melakukan pemanasan.

Lion percaya dengan apa yang di katakan Ryeon secara kemampuan beladiri Ryeon setara dengannya, bagaimana tidak sama mereka belajar di tempat yang sama jadi tidak heran dong ya?.

Tanpa fikir panjang lagi, Ryeon beserta anak buahnya langsung menyerang para ninja itu, melihat itu David merasa kagum dan tidak percaya kalau di London ada kelompok lain yang terlihat begitu kuat, tapi dari organisasi mana mereka?.

"Siapa pemuda tadi, dia sangat hebat ?" tanya David sambil menatap Ryeon yang sibuk melumpuhkan para ninja.

Lion menjawab dengan malas, "Artis korea yang sudah lama pensiun karena di paksa ayahnya"

"Siapa ayahnya?" lanjut David. merasa semakin penasaran dengan Ryeon.

"Dia putra pertama dari Lee Hwan, president YIF Corporation, kamu kenal kan?" Sahut Lion.

Siapa yang tidak kenal Lee Hwan di London karena hampir semua produk rumah tangga dan cosmestik berasal dari perusahaannya, diapun pernah ingin menjalin kerja sama dengan David, tapi David masih ragu karena Lee Hwan tidak pernah terjun ke dunia perhiasan sebelumnya.

"Kalau begitu aku akan pertimbangkan kerja sama dengan ayahnya karena dia sudah membantuku" Lanjut David.

Sesaat kemudian Ryeon kembali menghampiri David dan Lion yang duduk dengan santai menonton perkelahiannya.

"Tugasku sudah beres, jadi sekarang bisakah kita pergi minum? aku punya banyak anggur mewah yang baru saja aku beli dari paris", Pungkas Ho Ryeon sambil tersenyum.

"Sekarang lebih baik kamu ikuti aku sekarang!" Lion mengabaikan ajakan Ryeon, dia malah memintanya untuk mengikutinya.

David hanya diam dan mengikuti intruksi Lion dengan patuh, meski begitu dia tetap penasaran dengan latar belakang Ryeon, setelah itu Lion dan David segera berbalik untuk segera menemui Alvin dan yang lainnya.

"Apa?, mereka mengabaikan aku begitu saja, tapi tunggu bukankah itu David Chayton cucunya Bruno? kenapa dia bisa di serang dengan Lion bukankah dia punya Bloods?, "Ryeon merasa kesal sekaligus bingung, namun setelah bergelut dengan fikirannya dia segera berlari di ikuti beberapa anak buahnya yang sudah di bagi dua untuk menyusul David dan Lion.

David dan Lion tiba di tempat Alvin tepat waktu, langsung saja mereka bergabung melawan para ninja, begitupun Ryeon dan para anak buahnya melihat kedatangan Lion Nana merasa lega.

Sesaat kemudian para ninja itu berhasil di kalahkan ada yang tewas di tempat ada juga yang kabur.

"Akhirnya para sampah ini kalah juga", Ucap Ryeon sambil menarik nafas lega.

Sedang David dan Lion langsung berbalik dan berlari ke pasangan mereka masing-masing,

Melihat Lion berjalan menghampirinya, Nana langsung berlari memeluk Lion, "Lion kamu tidak apa-apa kan?"

"Mmm" Lion tersenyum sambil membelai rambut Nana dengan lembut, tubunya boleh letih tapi hatinya berbunga-bunga melihat Nana tampak menghawatirkannya dan untuk pertama kalinya Nana memeluknya terlebih dahulu.

Setelah hari yang melelahkan itu, Nana dan Lion langsung kembali pada hari itu juga, Lion melihat Nana begitu terguncang dengan kejadian yang baru saja mereka alami di pesta David.

Di dalam mobil mewah Lion, Nana tertidur dengan nyenyak di bahu Lion, dia terlihat letih dan nyaman, sesekali Lion memandang wajah mungil Nana.

"Gadis kecil yang imut, dia adalah wanitaku dan tidak ada yang bisa mengambilnya dariku", Gumam Lion sambil mempererat pelukannya.

Beberapa saat kemudian, mereka sampai tepat di depan pintu rumah Lion, karena tidak tega membangunkan Nana, Lion menggendong Nana keluar dari mobil.

"Tuan, saya bisa bantu gendong!" Ucap supir Lion.

Ekspresi Lion menjadi gelap, "Tidak ada yang boleh menyentuh wanitaku"

"Maaf tuan" supir itu ketakutan, setelah menunjukkan hormatnya dia segera masuk ke mobil untuk memasukkan mobil ke parkiran.

Lion langsung membawa tubuh mungil Nana masuk ke rumah dan membaringkan Nana di tempat tidurnya.

Lion duduk di samping Nana sambil menatap wajah Nana dan menyeka rambut yang menutupi wajah Nana.

"Tidurlah yang nyenyak" Setelah mengatakan itu Lion mengecup kening Nana.

Sesaat kemudian Lion keluar dari kamarnya setelah membersihkan diri di kamar mandi.

Lion masuk ke ruang kerjanya dan membuat panggilan untuk Hyun Ae.

📞"Datang ke rumahku sekarang juga!"

📞"Siap bos" Hyun Ae yang masih ngantuk bergegas turun dari tempat tidurnya, setelah itu berlari keluar dari apartemennya.

Tidak butuh waktu lama, tepat jam 11 malam Hyun Ae sampai di rumah Lion dan langsung masuk ke ruang kerjanya.

"Saya di sini bos" ucap Hyun Ae setelah menunjukkan hormatnya.

Lion menatap hyun Ae dengan sinis, "Berapa lama kamu bekerja untukku?"

"Sudah sangat lama" jawab Hyun Ae.

Mendengar jawaban Hyun Ae, Lion langsung memukul meja dengan keras, "Lalu kenapa kamu sampai kecolongan hah?"

"maksud bos?" Hyun Ae bergidik ngeri.

"Kenapa kamu membiarkan salah satu karyawan kita membocorkan rahasia perusahaan tentang kontrak kerja sama kita dengan perusahaan Feng?" tanya Lion.

Hyun Ae terkejut, dia tidak menyangka bisa kecolongan begitu.

"Semalam nona Feng menelponku, dia bilang kalau JK Grup menghubunginya, kamu tau apa yang terjadi?" tanya Lion.

"Tidak" jawab Hyun dengan sedikit gemetar.

"Kita hampir kehilangan kontrak dan harus membayar royalti, akan tetapi nona Feng memberikan kita kesempatan, oleh karena itu malam ini juga kita harus terbang ke China, jadi kamu siapkan semuanya" ucap Lion.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C78
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen