Kapitel 212: Akhir Kisah Yang Menyedihkan

Irfan sudah memisahkan diri dari Bambang dan Roy, secara diam-diam dia sudah naik keatas. Padahal sebelumnya, sudah ada tim penyelamat yang datang. Harusnya saat itu perasaannya menjadi lebih tenang, apalagi dia mendengar kabar dari salah satu tim penyelamat bahwa Putri dan Surya sudah diamankan, dan dalam keadaan bang baik-baik saja.

"Aku harus mencari ayah." Ucap Irfan yang baru saja keluar dari dalam lift.

"Apa yang sebenarnya dia ingin rencanakan, dan membawa dua koper berisikan bom waktu? Ini benar-benar gila." Gumam Irfan, dan ia sudah menaiki sebuah tangga kecil yang menghubungkan dengan atap gedung.

Baru saja Irfan membuka pintu, cahaya yang menyilaukan segera menerjang pandangannya. Salah satu tangan Irfan mencoba untuk menutupi cahaya yang menerpa kearah wajahnya. Tidak hanya cahaya silau yang mengganggu Irfan saat itu, ada terpaan angin besar membuat langkah Irfan menjadi sedikit sulit.