"Kita benar-benar sudah gila, karena menunggu Rita disini." Ucap Irfan semakin cemas, ia melihat mobil Jeep hitam yang juga sudah tiba, dan menghentikan mesih mobil mereka.
"Tenanglah Irfan, aku yakin kakakmu selalu memegang janjinya." Ucap Putri yang sebenarnya ia juga sama kahwatirnya dengan Irfan.
Tatapan keduanya masih lekat memadang pada spion masing-masing yang berada pada sisi mereka. Menatap pada mobil Jeep hitam, dan belum ada satu orang pun yang turun dari dalam mobil tersebut.
"Ada apa? Kenapa mereka hanya diam saja?" Tanya Putri yang merasa aneh, tapi ia sedikit lega karena belum ada satu pun penjahat yang mendekati mereka dengan senapan yang mengarah pada wajah mereka.
"Entahlah aku sendiri tidak tahu, tadi mereka sangat bersemangat untuk mengejar kita. Tapi apa yang terjadi sekarang? Hah... apa mereka sedang mempermainkan kita berdua?" Irfan balik bertanya, dan Putri pun tidak bisa memberikan jawaban apapun.
Jangan lupa untuk dukung Author ya...
Terimakasih untuk para pembaca yang masih setia membaca hingga bab ini
Jangan lupa dukung dengan...
1. Power Stone
2. Rate bab ini
3. Berikan Review, untuk mengapresiasi karya saya :)
4. Comment bab ini
Dan Share novel ini pada teman dan keluarga yaa.. hehe
big love dan big hug from me