Kapitel 143: Kebenaran Untuk Irfan Wijaya
Restoran Yang Berada di Hotel Jakarta.
Irfan tidak bisa berkutik dengan Rita yang terus saja mengawasi dirinya, sedangkan pria itu masih berusaha kuat untuk mengingat siapa wanita keras kepala yang sudah berani memukul punggungnya dengan kuat.
"Jadi kamu masih belum ingat dengan tempat ini?" Tanya Rita, dan ia sedang asik menyesapi secangkir kopi, yang berada ditangannya.
Irfan memandang kearah sekitarnya, kemudia ia memberikan jawaban dengan menggelengkan kepalanya perlahan. "Aku masih belum ingat? Dan apa kamu memukulku, hanya untuk membawaku untuk minum kopi bersamamu?" Tanya Irfan dengan sikap ketus.
"Tempat ini tempat yang sangat berharga untuk kamu dan Putri, tempat ini dimana kamu dan Putri bertemu pertama kali. Ya... walaupun pertemuan pertama kalian tidak bisa dikatakan damai. Tapi... disini juga kamu melamar Putri." Ucap Rita menerangkan, "masih belum ingat?"
AUTORENGEDANKEN 
Sita_eh
Sita_eh Terimakasih untuk yg sdh menyempatkan bc novel ini. Maafkan ya jika ada kekurangan dalam penulisan, apalagi kalau ada typo. ;)
Dukung Auhtor ya, mudah kok
1. Berikan Power Stone
2. Berikan Review setiap kali selesai baca, jadi Auhtor tahu kira2 reader suka gak dengan jalan ceritanya
3. Rate bab yang sudah dibc, yang gambar bintang itu :)
4. Gift, Kalau Reader's ada lebih koin banyak, bagi2 tips ya ke auhtor. Hehehe..
Happy Reading.
Terimakasih untuk semua saran dan kritikan yang membangun.
— Gesperrtes Kapitel —
Geschenke
-- Geschenk
erhalten Wöchentlicher Energiestatus
-- Power-
Rangliste 
-- Power-
Stein