Mobil Bugatti hitam tersebut melaju sangat cepat di langit yang gelap. Suasana jalan amat sepi, dan Putri menyadari bahwa Irfan membawa mereka ke tempat yang jauh dari tempat mereka melarikan diri.
Setidaknya mobil van tersebut sedikit tertinggal jauh, tapi perasaan mereka masih dalam was-was dan Putri sendiri masih merasakan ketakutan.
"Irfan??"
"Mmm....?"
"Kemana kau akan membawa kita pergi?" Tanya Putri gelisah, hanya memandang jalan panjang yang sepi. Putri melirik ke arah spion di sampingnya, memperhatikan apakah ada tanda-tanda kemunculan dari kawanan tersebut.
Lelakit tersebut tampak sangat pucat, Putri kemudian menyadari rembesan darah di lengan kanan Irfan semakin banyak.
Wajah Irfan sangat tampak pucat, bahkan ia berkali-kali mengejapkan matanya seperti sedang menahan sesuatu. Wajahnya pun menunjukkan ekspresi meringis, dan seperti menahan kesakitan yang amat dalam.
Terimakasih untuk yang sudah membaca sampai bab ini.
Jangan lupa untuk dukung saya. caranya.
1. Vote dengan Power Stone.
2. Berikan Review dan komentar anda.
3. Beritkan Rate bintang lima untuk bab yang sudah dibaca
4. Share Cerita ini pada teman dan keluarga ya.
Terimakasih :)
Find me on IG Sita_eh