App herunterladen
70% Death Note : L Another Note / Chapter 14: Apakah Ia Keren?

Kapitel 14: Apakah Ia Keren?

Benar, angka Romawi, hal yang sama yang ia lihat pada jam dan rak dinding setiap hari—V dan I, jelas, dan C, M, D, X, dan L… ia harusnya sudah menduganya ketika ia melihat tiga I saling berdekatan—itu bukan tiga I, tapi III. Tapi ada L juga setelahnya, dan ia telah menghubungkannya dengan nama detektif itu dan teralih sendiri.

"I adalah satu, II adalah dua, III adalah tiga, IV adalah empat, V adalah lima, VI adalah enam, VII adalah tujuh, VIII adalah delapan, IX adalah sembilan, X adalah sepuluh, L adalah lima puluh, C adalah seratus, D adalah lima ratus, M adalah seribu. Jadi luka ini bisa dibaca sebagai 16, 59, 1423, 159, 13, 7, 582, 724, 1001, 40, 51, dan 31," kata Ryuzaki, membaca angka-angka yang rumit tanpa sedetikpun jeda. Apakah ia ahli dalam angka Romawi, atau apakah pikirannya benar-benar bekerja secepat itu?

"Ini cuma foto, jadi mungkin saya tidak membacanya dengan benar, tapi ada delapan puluh persen kemungkinan saya benar."

"Delapan puluh persen?"

"Bagaimanapun, saya takut itu tidak mengubah situasi. Kecuali kita bisa menemukan apa seharusnya arti angka-angka itu, akan sangat berbahaya menduga bahwa mereka adalah pesan dari si pembunuh. Mungkin mereka pengalih perhatian."

"Permisi, Ryuzaki," kata Misora, mengambil satu langkah ke belakang.

"Untuk apa?"

"Aku harus membenahi riasanku."

Tanpa menunggu respon, Misora meninggalkan kamar tidur dan menaiki tangga, menuju toilet di lantai dua (bukan di lantai satu). Ia mengunci pintunya dari dalam dan mengeluarkan telepon genggamnya. Ia ragu-ragu sesaat, lalu menelepon L. Di saluran nomor lima. Beberapa bunyi bip singkat, dan akhirnya terhubung.

"Ada apa, Naomi Misora?"

Suara sintetis itu.

Merendahkan suaranya dan menyembunyikan mulutnya di balik tangannya, Misora berkata, "Sesuatu yang harus kulaporkan."

"Kemajuan dalam kasus? Kerja yang sangat cepat."

"Bukan… yah, sedikit. Aku mungkin telah menemukan sebuah pesan dari si pembunuh."

"Mengagumkan."

"Tapi bukan aku yang menyadarinya. Bagaimana mengatakannya… semacam detektif pribadi yang misterius…"

Seorang detektif pribadi misterius.

Kalimat itu hampir membuatnya tertawa.

"…baru saja muncul."

"Begitu," suara sintetis itu berkata, lalu terdiam.

Itu adalah kesunyian yang sama sekali tidak nyaman untuk Misora, ia telah memutuskan untuk menunjukkan gambar itu pada Ryuzaki dan bermaksud mengujinya. Ketika L tidak mengatakan apa-apa, Misora melanjutkan dengan menjelaskan apa yang Ryuzaki katakan tentang foto otopsi itu. Dan bahwa ia memiliki salinan dari teka-teki silang itu. Sepotong informasi ini akhirnya menghasilkan reaksi dari L, tapi karena itu hanyalah suara sintetis, ia tidak bisa membaca emosi di baliknya.

"Apa yang harus kulakukan? Sebetulnya, kupikir berbahaya untuk melepaskan pandanganku darinya."

"Apakah ia keren?"

"Hunh?"

Pertanyaan L benar-benar keluar dari pembicaraan, dan ia memaksa untuk menanyakannya untuk kedua kalinya sebelum Misora menjawab, masih tidak bisa mengerti dengan arah pembicaraan.

"Tidak, sepenuhnya tidak," katanya jujur, "Menyeramkan dan menyedihkan, dan sangat mencurigakan hingga jika aku tidak sedang cuti, aku akan langsung menahannya ketika aku melihatnya. Jika kita membagi semua orang di dunia menjadi yang lebih baik mati atau tidak, tak ada keraguan di benakku bahwa ia akan jadi yang pertama. Benar-benar orang aneh yang membuatku kagum bahwa ia belum membunuh dirinya sendiri."

"…"

Tidak ada jawaban.

Tentang apa ini sebenarnya?

"Naomi Misora, instruksi anda."

"Ya?"

"Saya membayangkan bahwa anda berfikir hal yang kurang lebih sama dengan saya, tapi biarkan detektif pribadi ini melakukan apa yang disukainya untuk sementara. Sebagian karena itu berbahaya membiarkannya lepas dari pengawasan anda, tapi lebih penting lagi karena sangat penting untuk mengamati gerakannya. Saya percaya pujian untuk dugaan foto autopsi lebih menjadi milik anda daripada miliknya, tapi ia jelas bukan orang biasa."

"Aku setuju."

"Apakah ia ada di dekat sini?"

"Tidak, aku sendirian. Aku menelepon dari kamar mandi, di lantai atas dan di belakang rumah, jauh dari kamar tidur."

"Segera kembalilah ke sisinya. Saya akan menyelidikinya, dan mencoba untuk menemukan apakah seorang detektif bernama Ryuzaki benar-benar telah disewa oleh orangtua Believe Bridesmaid."

"Baik."

"Anda bisa menggunakan saluran yang sama lain kali menelepon." Dan ia menutup telepon.


Kapitel 15: Saya Suka dengan Komik ini

Misora menutup teleponnya.

Ia harus kembali secepatnya, sehingga tidak akan tampak mencurigakan, tapi ia telah meninggalkannya dengan waktu yang kurang tepat, pergi ke kamar mandi.

Ryuzaki sedang berdiri tepat di depan pintu. "Eek…!"

"Misora. Anda ada di atas sini?"

Ia tidak sedang merangkak, tapi meskipun begitu, Misora menelan ludah. Sudah berapa lama ia ada di sana?

"Setelah anda keluar dari ruangan, saya menemukan sesuatu yang menarik dan tidak bisa menunggu. Jadi saya menyusul. Apakah anda sudah selesai?

"Y-ya…"

"Kemarilah."

Ia berderap keluar, masih membungkuk, menuju tangga. Masih terguncang, Misora mengikutinya. Apakah ia telah mendengarkan semuanya dari balik pintu? Pertanyaan ini menyiksanya. Ia menemukan sesuatu yang menarik? Itu mungkin saja hanya beberapa kalimat… ia telah menjaga suaranya sangat pelan sehingga tidak mungkin ia bisa mendengar, tapi bagaimanapun ia telah hampir pasti mencoba untuk menguping. Yang berarti…

"Oh, Misora," kata Ryuzaki, tanpa berbalik.

"Y-ya?"

"Kenapa saya tidak mendengar suara siraman toilet sebelum anda keluar ruangan?"

"Sepertinya terdengar kasar untuk menanyakan hal seperti itu pada seorang gadis, Ryuzaki," ucap Misora akhirnya, agak canggung karena kesalahannya. Ryuzaki tidak tampak terpengaruh.

"Benarkah? Bagaimanapun… belum terlambat kalau anda belum menyiramnya. Anda masih bisa kembali. Gender dianggap sama saja kalau berhubungan dengan kebersihan."

Cara yang benar-benar menyeramkan untuk menyimpulkannya.

Dalam setiap katanya.

"Aku tadi sedang menelepon. Laporan teratur untuk klien-ku. Tapi aku tidak ingin kau mendengarnya."

"Oh? Tapi tetap saja, mulai sekarang, lebih baik anda menyiramnya. Untuk kamuflase juga bagus."

"Sepertinya begitu."

Mereka sampai di kamar tidur. Ryuzaki langsung merangkak setelah melewati ambang pintu. Terlihat lebih seperti kegiatan religius pembawa sial daripada penyelidikan Sherlock Holmes.

"Di sebelah sini." Ryuzaki meraih dirinya sendiri melewati karpet ke arah rak buku.

Rak buku milik Believe Braidsmaid, dengan lima-puluh-tujuh buku yang tertata rapi. Itu adalah tempat pertama yang diselidikinya setelah berbicara dengan L.

"Kau bilang kau menemukan sesuatu yang baru?"

"Ya. Sesuatu yang baru—tidak, lebih tepatnya begini. Saya sudah menemukan fakta penting."

Usaha Ryuzaki untuk terlihat keren mengganggunya. Ia mengabaikannya.

"Jadi, maksudmu, kau menemukan semacam petunjuk, begitu?"

"Lihat," kata Ryuzaki, menunjuk sisi kanan rak kedua dari bawah. "Ada sebelas seri dari komik Jepang terkenal bernama Akazukin Chacha."

"Lalu?"

"Saya suka komik ini."

"Benarkah?"

"Ya."

Bagaimana ia harus merespon? Berlawanan dengan harapannya, ia merasakan ekspresinya melembut, namun tidak berusaha untuk memeriksa penolakan dalam dirinya, saat Ryuzaki melanjutkan.

"Kau Nikkei, bukan?"

"Nikkei…? Kedua orangtuaku berasal dari Jepang. Pasporku sekarang memang Amerika, tapi aku tinggal di Jepang hingga setelah SMA…"

"Jadi anda pasti tahu komik ini. Ciptaan legendaris Min Ayahana. Saya membaca semua serinya. Shiine benar-benar mengagumkan! Saya suka anime-nya juga. Cinta dan keberanian dan harapan—Holy Up!"

"Ryuzaki, kau mau seperti ini dulu beberapa saat? Kalau begitu, aku akan menunggu di ruangan lain…"

"Kenapa anda melakukannya saat saya bicara denganmu?"

"Er, um… maksudku, aku juga menyukai Akazukin Chacha. Aku menonton anime-nya. Aku juga mengalami cinta, keberanian, harapan dan Holy Up."

Ia benar-benar ingin memberitahu Ryuzaki tepatnya betapa sedikit kepeduliannya pada hobi Ryuzaki, namun diragukan apakah detektif pribadi ini bisa mengerti pendapat yang ditujukan padanya masuk akal. Meragukan seperti Ryuzaki sendiri.

Atau apakah itu terlalu membesar-besarkan?


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

>15.000 Wörter für die Rangliste benötigt.

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C14
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank N/A Macht-Rangliste
Stone 0 Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen

tip Kommentar absatzweise anzeigen

Die Absatzkommentarfunktion ist jetzt im Web! Bewegen Sie den Mauszeiger über einen beliebigen Absatz und klicken Sie auf das Symbol, um Ihren Kommentar hinzuzufügen.

Außerdem können Sie es jederzeit in den Einstellungen aus- und einschalten.

ICH HAB ES