Kapitel 102: Delapan Jam

Anneth berdiri diikuti oleh kai, dia lagi-lagi menggenggam tangan anneth untuk berjalan bersamanya. Kai seperti tidak ingin melepaskannya setelah hampir lima tahun dia tidak dapat bertemu dengan anneth dan hanya mendengarnya dari telepon saja.

"Kamu selalu kesini sendirian? " tanya kai pada anneth ketika dia berada di pemakaman umum yang sangat luas dan sepi walaupun letaknya tidak jauh dari jalan raya.

"Iya " jawab anneth.

Kai menghentikan langkah anneth yang berjalan lebih di depannya, dia meraih tangan anneth.

"Mulai sekarang berjanjilah denganku " ucap kai.

"Apa? "

"Lain kali jangan pergi kesini sendirian " jawab kai, "kamu boleh kesini jika ditemani oleh keluargamu atau denganku "

"Disini sepi sekali, nanti kalau ada apa-apa dengan kamu bagaimana? " sambung kai.

Anneth tertegun mendengar perkataan kai yang melarangnya pergi ke tempat ibunya sendirian.