"Zian! Tolong dengarkan apa yang nenekmu katakan! Kita tidak akan lama disini! Jadi, manfaatkan waktumu bersama nenek sebaik-baiknya. Karena setelah acara aqiqah nya adik Alana, kita akan segera kembali ke London!" Jelas Elisya dengan ekspresi yang sinis.
Zian menatap Ibu nya dengan sinis seraya mengepal tinjunya. Nafasnya memburu dan ketenanganya mulai terancam. Melihat ekspresi cucu yang dia kagumi, cucu yang dia cintai, cucu yang sangat dia perhatikan itu. Tuan Zapran dan Ibu Aira mulai cemas karena setelah sekian lama, Zian menunjukkan ekspresi itu untuk melakukan protes terhadap sesuatu yang sangat dia inginkan tapi tidak bisa dia dapatkan.
Seketika itu Tuan Zapran menjadi bingung karena nyatanya Zian memang benar-benar masih sama seperti dahulu. Tapi kali ini Tuan Zapran dan Ibu Aira tidak tau apa penyebab dari sikap Zian yang sekarang.