Kapitel 147: Cucu Keluarga Mahendra

Sedangkan di rumah besar Mila tampak semua keluarganya berkumpul, dan masing-masing pada sibuk membantu persiapan pernikahan Mila.

"Ma, Mila tidak mau menikah?" Ucap Mila merengek pada ibunya.

"Kalau Papa bilang menikah maka menikahlah!" Kata Tuan Priaji yang tiba-tiba masuk ke kamar Mila.

Mila menunduk dan tidak sanggup melawan tatapan tajam Papanya.

"Tiga minggu dari sekarang kamu tidak boleh keluar rumah, sampai kamu selesai melaksanakan akad dengan Angga!" Lanjut Tuan Priaji.

Mila mendongak dengan ekspresi yang memelas.

"Tapi Pa ... ". Ucap mila yang mau protes. 

"Ini Perintah!" lanjut Tuan Priaji tanpa membiarkan Mila melanjutkan protesanya, setelah itu dia meninggalkan kamar Mila.

Rembulan bersinar di balik jendela, bintang-bintang bertebaran di angkasa, namun hujan lebat bergemuruh di dalam hati Mila, Papa yang selalu memanjakanya bahkan tidak pernah marah padanya kini tampak seperti monster yang menakutkan.