Ruth memasuki kantornya,dia adalah bos teladan ketika jam kerja pukul 08.00 dia sudah tiba dikantornya 07.20
terkadang dia akan berkeliling melihat meja-meja para karyawan nya,dia memperhatikan detail para karyawan dalam menyusun barang-barang dimeja kerja mereka,melihat foto-foto mereka kadang meletakkan 1 catatan kecil untuk mereka.
terkadang dia membawa 5 porsi sarapan untuk sarapan bersama para petugas kebersihan kantor.
sambil mendengarkan curhatan mereka dengan seksama, Ruth bahkan mencatat semua hari ulang tahun karyawannya dan. akan memberi mereka bonus spesial dihari ulang tahun mereka berupa 50,% gaji.
ketika almarhum suaminya meninggal semua karyawannya turun tangan mengurus segala sesuatu dari A-Z tanpa perintah mereka sampai menginap dirumah Ruth demi saling topang untuk semua kebutuhan sampai ke pemakaman, Ruth meminta mereka yang menghitung uang duka ,mengatur segala yang diperlukan,dia tidak bisa berpikir tentang apapun saat itu.
Ruth memasuki ruang kerjanya,dia merindukan tempat ini, berhari-hari meninggalkan nya banyak pekerjaan tertunda tentunya,dia ingin konsentrasi penuh hari ini.
Ruth memandang foto berukuran besar dikantornya dia,almarhum suaminya dan mahes kecil, dia tersenyum manis mengingat semua kenangan indahnya, lalu berdoa sejenak sebelum mulai membuka semua file-file menumpuk dimejanya, dia terhanyut dan lupa akan apapun ketika sudah sibuk dengan pekerjaan nya.
ketika Ruth akan menikmati makan siangnya tiba-tiba ruang kantornya diketuk,Ruth menunda makannya dan melihat Deni berdiri dihadapannya.
"Jangan pernah ada perpisahan hon,aku mohon" Deni menghambur memeluk dengkulnya,Ruth merasa rikuh
" jangan begini Den, sudahlah jangan membuat aku terlibat masalahmu,adalah pantang bagiku untuk terjun dalam situasi yang berkonflik,tolong mengerti lah" Ruth membeku.
"aku akan menceraikan Maya"
" jangan lakukan! walau kamu melakukannya aku tidak mau lagi bersamamu, kebohongan mu tidak bisa masuk dalam toleransi ku"
"hon..."
"stop den tolong keluar dari ruangan ku" Ruth bangkit membuka pintu,Deni menatapnya begitu kecewa
"aku tidak mau berpisah titik" Deni lalu keluar dari kantor Ruth.