App herunterladen
66.66% Love Chef | Jung Jaehyun / Chapter 18: Shopping ❤

Kapitel 18: Shopping ❤

•••

CAKE INGREDIENTS SHOPPING

🍓🍓🍓

Canggung. Itu yang dirasakan oleh Jung Jaehyun sekarang. Pasalnya, ia sedang berada di rumah seseorang yang ditemuinya di supermarket. Siapa lagi kalau bukan Aya Park.

Sebenarnya, ini adalah ajakan dari sang kakak –Chanyeol Park. Pria itu meminta Jaehyun untuk mampir ke rumahnya. Tentunya atas izin nyonya Jung –Ibu Jaehyun. Ternyata Chanyeol mengenal keluarga inti Jaehyun termasuk sang Ibu.

"Bagaimana kabar sepupumu, Oh Sehun? Sudah lama sekali aku tidak mendengar kabarnya," tanya Chanyeol pada Jaehyun.

Sedangkan Aya sedang merapikan belanjaan yang telah ia beli tadi. Sesekali ia melirik ke arah meja makan di mana ada Jaehyun dan Chanyeol. "Apa yang mereka bicarakan?" gumamnya.

"Kabar Sehun hyung baik. Sekarang dia meneruskan perusahaan keluarga di Jerman. Ah, minggu depan dia akan ke sini, hyung," sahut Jaehyun.

Chanyeol mengangguk pelan. "Kau punya nomor ponsel Sehun? Tolong kirimkan padaku nanti ya."

"Ah, kudengar kau seorang chef sekarang... hm aku penasaran ingin mencicipi hasil masakanmu. Itu pun kalau kau tidak keberatan, Jaehyun?" sindir halusnya sambil menyunggingkan senyum.

Jaehyun tak mengerti maksud ucapan Chanyeol. Namun, karena permintaan Chanyeol itu mudah untuknya jadi Jaehyun menyetujuinya. "Kalau kau mengizinkan, aku akan menggunakan dapurmu hyung..."

"Tenang saja, kau bisa menggunakannya. Juga, bahan masakan sudah ada bukan?" sahut Chanyeol sambil tersenyum jahil. "Sudah sana, ada Aya di dapur."

Bukan Chanyeol namanya kalau tidak punya banyak akal untuk mendekatkan adiknya dengan Jaehyun. Sebenarnya mereka berdua --Aya dan Jaehyun pernah mengenal saat kecil dulu. Namun, keluarga Jung tak lama kemudian pindah.

Maka dari itu, tak sulit bagi Jaehyun memiliki akses untuk mendekati Aya. Karena sudah mendapat persetujuan dari Chanyeol --sesuai perbincangan Jaehyun dan Chanyeol saat di supermarket tadi.

Beberapa jam sebelumnya, saat di supermarket.

"Jaehyun? Kau Jung Jaehyun 'kan?" sapa Chanyeol setelah memastikan kalau laki-laki di depannya adalah seseorang yang ia kenal.

Jaehyun mengernyitkan dahinya. "Benar. Maaf kau siapa?" Ia mencoba mengingat pria yang mengenali dirinya. Wajahnya tak asing, tapi siapa? Pikir Jaehyun.

"Jadi benar! Kau Jaehyun, sepupu Sehun!" sahut Chanyeol sambil bertepuk tangan sekali. "Ini aku, Chanyeol. Chanyeol Park tetanggamu dulu. Ah, kau masih sangat kecil waktu itu, mungkin kau lupa padaku."

Tunggu. Jaehyun mulai mengingat kepingan kecil masa lalunya yang memiliki tetangga dengan marga Park. Ah, tidak salah lagi... itu pasti pria di depannya ini. "Aku ingat. Kau Chanyeol hyung! Astaga hyung! Kau anak laki - laki seusia Sehun hyung yang takut dengan serangga 'kan?" tandasnya.

"Aigoo, Jaehyun! Jangan mengingat aibku!" protes Chanyeol. "Ah, kau mengenal Aya 'kan? Aya Park, adikku." Chanyeol melirik Aya yang berdiri tak jauh darinya.

Jaehyun mengangguk pelan. Ia melongo tak percaya kalau Aya yang itu adalah gadis kecil yang ia sukai dulu. Astaga, dunia mamang sempit! "Dia adikmu hyung?"

"Iya. Kenapa? Jangan bilang kau menyukainya. Aku sangat ingat, kalau saat itu kau meminta Sehun untuk menyampikan salammu pada adikku."

"Ayolah hyung, itu sudah berlalu. Jangan menggodaku!" protes Jaehyun.

Chanyeol terkekeh. "Ternyata sampai sekarang pun kau masih menyukainya ya? Bagaimana kalau aku membantumu? Penawaran yang tidak akan kau dapatkan lagi nantinya," sahutnya.

Hanya saja, Chanyeol tak ingin Aya --adiknya itu menjalin hubungan dengan Jeno. Biar bagaimana pun, Jeno adalah sahabat Aya dari kecil. Dan... faktanya Chanyeol menyukai kakak perempuan Jeno. Tidak lucu kalau kakak - adik saling memiliki hubungan dengan kakak beradik lainnya.

"Kau yakin hyung? Tapi, Aya sudah memiliki kekasih. Rekan kerjaku di La Bosseade, chef Jeno."

"Aku tahu, tapi bagaimana jadinya kalau aku hanya merestui Aya denganmu? Lagi pula, mereka berdua hanya berpura - pura. Ayolah masa kau tidak tahu!" sahut Chanyeol dan menceritakan kebenarannya.

Jaehyun tercengang dengan fakta yang ada. Ternyata Aya dan Jeno hanya menjalankan sebuah tantangan. Yang berarti masih ada peluang besar untuknya mendekati Aya.

"Jadi... kesempatanku masih besar hyung?" tanya Jaehyun.

Chanyeol mengangguk sambil menyunggingkan senyumnya. "Hai sayang. Kemari, kalian berdua saling kenal 'kan? Oppa juga mengenal Jaehyun."

Terlihat Aya terkejut bukan main. Bagaimana bisa Chanyeol dan Jaehyun saling mengenal. "Maksud oppa?"

"Kau lupa? Jaehyun itu tetangga kita dulu. Dia bocah laki - laki yang menitipkan salamnya untukmu melalui Sehun. Kau masih ingat Sehun 'kan?"

Lagi - lagi Aya dibuat terkejut. Sehun? Oh Sehun? Jelas ia mengenalnya. Bagaimana tidak? Sehun adalah pemuda yang disukai Aya sebelum ia mengenal Mingyu. Karena setelah kepindahan Jaehyun, Sehun masih sering main ke rumahnya.

"Kau serius oppa? Jadi... kau Jaehyun sepupu Sehun oppa?" tanya Aya memastikan.

Sangat tak terduga. Sampai - sampai Aya dibuat melongo dengan fakta yang baru saja ia dapatkan. Seakan dunia berputar ke arah yang sama. Bertemu dengan orang - orang di masalalunya, membuatnya kembali bernostalgia.

Di mana Aya, bocah kecil berusia lima tahun menyukai Oh Sehun yang saat itu sudah berusia dua belas tahun. Sungguh momen yang akan selalu Aya ingat sebagai kisah cinta pertamanya.

🍓🍓🍓

Di dapur, Aya tengah merapikan sayur - sayuran yang baru saja ia beli dengan Chanyeol tadi di supermarket. Sambil bersenandung, ia berjongkok di depan lemari pendingin.

"Wortel sudah, hmm apa lagi ya yang belum?" gumam Aya sambil menjetikkan jari telunjuknya di dagu.

Jaehyun menghampiri Aya. "Kau ingin masak apa?" tanyanya.

"O, astaga! Kau mengagetkan saja!" seru Aya, terlonjak kaget. Ia sampai berdiri dan membuatnya berhadapan dengan Jaehyun.

Jaehyun pun ikut terkejut karena posisi Aya sangat dekat dengannya. Bahkan ia sampai menahan napasnya karena gugup.

Mengembuskan napas perlahan. Jaehyun mundur selangkah karena melihat Aya merasa risih. "Maaf sudah membuatmu kaget."

Aya mengangguk sambil mendesah pelan dan mengedarkan pandangannya ke segala arah untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Kau ingin masak apa kalau boleh kutahu? Adakah yang bisa aku bantu?" tanya Jaehyun pada akhirnya setelah memberanikan diri.

"Aku juga masih bingung. Lebih baik masak apa? Ah, waktu kau kecil bukankah kau suka sekali membuat kue kering dengan eommamu?" sahut Aya.

Jaehyun mengangguk. "Iya benar. Kau tahu darimana? Apa kau mengintipku saat itu, eoh?" Ia sengaja membuat suasana canggung yang tengah terjadi sedikit mencair.

"Enak saja! Aku tahu dari Sehun oppa. Saat itu dia membawakanku kue kering dan ternyata itu buatanmu."

"Kukira, kau penguntit. Atau begini saja... bagaimana kalau kita buat kue kering untuk teman minum teh. Pasti sangat nikmat disaat musim dingin seperti ini," saran Jaehyun.

Aya menjetikkan jari ke udara. "Call! Kalau begitu aku akan membeli bahan - bahan kuenya."

"Tidak perlu. Biar aku saja yang membelinya. Di dekat sini ada minimarket 'kan?" sahut Jaehyun.

"Memangnya kau tahu apa saja bahan - bahan yang diperlukan?" tanya Aya tanpa sadar bahwa ia tengah berbicara dengan siapa.

Jaehyun terkekeh dan tersenyum ke arah Aya. "Kau lupa? Kalau membuat makanan enak adalah bidangku? Tentu saja aku tahu semua bahannya."

"Astaga aku lupa!" jawab Aya sambil tertawa riang.

Gadis itu mulai merasa nyaman saat berbincang dengan Jaehyun. Begitu pun dengan laki - laki pemilik dimple dan jago masak itu, ia mendapat kesempatan untuk lebih dekat dengan Aya --teman masa kecilnya yang bisa dibilang singkat namun berkesan.

Di minimarket kawasan rumah Aya. Gadis itu tengah mencari bahan - bahan untuk membuat kue kering seperti yang sudah disepakati bersama --Jaehyun.

Sedangkan laki - laki itu --Jaehyun, sedang mendorong trolly di belakang Aya. Sudah dua kali dalam satu hari ini, Jaehyun menemani seseorang berbelanja.

Padahal Jaehyun sangat malas, hanya saja kalau bukan karena proses mendekati Aya ia tak akan mau lagi berjalan mondar - mandir sambil mendorong benda besi itu.

Dengan asal Aya memasukkan beberapa terigu ke dalam trolly. Wajah yang serius, juga kerutan di dahi seperti sedang berpikir keras, mendefinisikan bahwa ia tengah kesulitan dalam memilih bahan - bahan mana saja yang akan dipakai untuj membuat kue.

Jaehyun, di belakang Aya pun hanya menggeleng - gelengkan kepalanya pelan sambil menyunggingkan senyumnya. Dalam hati ia berbicara bahwa apa yang Aya pilih itu untuk membuat ayam tepung, bukan kue.

Saat Aya hendak mengambil satu lagi terigu tersebut, tangan Jaehyun menahannya dengan memegang pergelangan tangan gadis itu.

"Kenapa Jae?" tanya Aya sambil menoleh ke arah Jaehyun, jangan lupakan dahi yang berkerut karena bingung.

Jaehyun tersenyum dan menurunkan tangannya. "Kau salah mengambil terigu Ay. Coba lihat, ini untuk membuat ayam tepung," jawabnya sambil mengambil salah satu terigu di trolly dan memperlihatkannya pada Aya.

Mereka berdua sepakat untuk memanggil dengan sapaan non-formal.

"Aneh rasanya, mengetahui bahwa kau temanku waktu kecil. Singkat memang tapi aku mengingatnya dengan baik. Bisakah aku memanggilmu Aya saja?" tanya Jaehyun memulai percakapan.

Aya tak langsung menjawab. Ia hanya tak ingin dekat dengan seseorang karena ada sebuah paksaan. Tapi, apa salahnya? Toh, Jaehyun bukan orang asing lagi baginya. "Boleh, kalau begitu sekarang tak perlu lagi ada sapaan formal?"

"Ya Tuhan, Jae! Kenapa aku bodoh sekali tidak bisa membedakan mana terigu untuk membuat kue kering dan ayam tepung!" Aya merutuku dirinya sendiri dan menunduk malu.

Jaehyun malah terkekeh melihat tingkah Aya yang seperti itu. "Astaga Aya. Wajar saja, karena kemasannya hampir sama. Sini, biar kubantu. Aku akan memilihkan bahan - bahan mana saja yang diperlukan. Kau hanya perlu mengikutiku dan melihatnya."

"Baiklah Jae.. maaf," sahut Aya lalu mengangkat kepalanya dan menatap Jaehyun sambil menyengir lebar.

Oh Tuhan! Jaehyun tak bisa lagi menahan debaran di hatinya. Melihat Aya sedekat itu membuatnya senang, sekaligus tak enak bersamaan.

Karena Jaehyun tiba - tiba mengingat misinya dengan Kim Mingyu. Akankah tujuan awalnya ini salah? Tapi, sekarang ia benar - benar menaruh hati pada gadis itu.

🍓🍓🍓


AUTORENGEDANKEN
ayspcy ayspcy

Annyeong :)

Huaaa aku ada trailer booknya lho hhehe bisa kalian cek di Instagramku @ayspyc ... gimana-gimana menurut pendapat kalian? Aku seneng banget karena karakternya cocok ❤

Anwy, gimana sama part ini?

Jaehyun udah ada kemajuan lho wkwk ternyata Jae-Ya udah lama kenal...

Mark? Aduuuh Mark, aku makin gemes dah sama kamu. Apalagi di trailernya hehe

So happy reading guys~ don't forget to spam votement thanksbfr ❤❤❤

With Loey,

©Aya, 2k19

Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C18
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen