Kapitel 120: Permohonan Maaf (2)

 "Apa aku harus minta maaf? Minimal mengirimkan pesan tulisan untuk meminta maaf. Rasanya tidak salah untuk meminta maaf, walau tidak mengatakan alasan meminta maaf." Ucap hati Nalla. Dia tengah bertarung dengan keputusan untuk mengirimkan pesan meminta atau tidak untuk Rania. Hatinya berkata iya, tapi otaknya yang rasional langsung melarang. 

 "Ya, kirimkan saja pesan. Setelah itu cerita saja semuanya pada Rania, biar pertunangan mereka berantakan. Atau kamu mau satu negara ini tahu kalau kamu sudah tidur dengan tunangannya?" Balas otaknya dengan kasar. 

 "Tapi, seenggaknya aku perlu minta maaf pada Rania, dia enggak perlu tahu, hanya sekedar permintaan maaf saja" balas hati Nalla lagi, tetap bersikeras untuk meminta maaf. Apapun alasannya dia tetap pihak yang salah. Semua orang yang bersalah wajib meminta maaf.