Sembilan Jembatan Kematian dan Satu Jembatan Kehidupan mulai runtuh. Giok kuno yang digunakan untuk membangun jembatan itu jatuh ke jurang yang dalam, sebelum kemudian mereka hancur berkeping-keping oleh hembusan hitam.
Tinggal satu jembatan yang masih tersisa, yaitu jembatan yang menuju ke altar makam.
Altar itu tertutup oleh kegelapan yang pekat di atas mimbar yang sepertinya mengambang di kegelapan untuk selamanya.
Altar tersebut berbentuk sebuah topi es. Tangga yang terbuat dari batu di bagian bawahnya sangat besar. Setiap anak tangga ukurannya beberapa kali lebih tinggi daripada manusia. Sepertinya tangga ini tidak ditujukan untuk dinaiki oleh manusia, tetapi dibangun oleh beberapa dewa raksasa.
Dari kejauhan, pita merah itu menjuntai dari altar di sudut atas tangga. Namun, setelah melihat lebih dekat, ternyata itu bukan pita, tetapi aliran darah tebal yang jatuh menuruni tangga seperti sebuah air terjun.