Pemuda itu masih kesal kepada L sehingga ia memutuskan tidak membalas panggilan telepon gadis itu.
"Uhm.. Tuan, ada missed call ke ponselku dari Nona L." Tiba-tiba Jan mengangkat ponselnya sendiri dan memperlihatkannya kepada London.
Ah, ya... tentu saja. L pasti akan menghubungi Jan dulu sebelum ia menghubungi London. Pria itu sudah mengatakan kepadanya untuk menelepon Jan kalau ada perlu apa-apa.
"Lalu?" tanya London. "Kenapa kau tidak telepon dia balik?"
"Nona L minta berbicara kepada Tuan."
London memutar matanya dan hendak mengabaikan permintaan Jan ketika tiba-tiba terdengar suara tangis Lily meledak.
"Ehh... ada apa? Kenapa kau menangis, Sayang?" tanya London kebingungan. Ia malah tidak tahu Lily sudah bangun dari tidurnya.
Lily tidak peduli, ia menangis semakin keras dengan suara yang mengguncang langit.
Nahh.. ternyata L tidak dengan sengaja ga mengangkat telepon dari London, lho.. Lagi-lagi mereka saling salah paham ajaaa.
...
Btw, apakah nanti London dan L akan baikan dan jadi mesra, ataukah mereka bertengkar lagi dan London kencan dengan perempuan-perempuan lain?
...
Jawabannya ada di dalam bab berikutnya... hihihi. Yang ga sabaran bisa baca di dalam bab privilege/hak istimewa.