App herunterladen
47.12% Artika family / Chapter 82: Ayah 9

Kapitel 82: Ayah 9

hari ini adalah hari dimana ayah akan melakukan operasi pengangkatan tumor pada lambung yang sepertinya adalah penyebab utama dari kanker lambung itu sendiri.

seperti yang dipesankan dokter waktu itu ayah sudah berpuasa dari malam dan siang ini ayah akan melakukan operasi pengangkatan.

seperti biasa kami semua yang hadir menemani ayah menjadi support untuk ayah.

kami yang selalu ada menemaninya menyemangatinya mengingatkannya akan hal-hal bahagia yang akan kami lakukan setelah dia sembuh membuatnya tersenyum dengan senang.

setelah hari-hari yang kami lewati di rumah sakit minggu demi minggu yang sudah kami lompati dan sekarang hanya menunggu kepastian bagaimana hasil dari semua perjuangan kami ini.

setelah ayah masuk dan sekarang sudah setengah jam akhirnya operasi pun selesai dilakukan dan beberapa menit dokter keluar memberi kabar kalau Alhamdulillah semua berjalan dengan sangat lancar dan masuk kembali setelah itu ayah pun dibawa kembali ke dalam ruangan dengan masih menggunakan bantuan pernafasan infus dan alat-alatnya lainnya melekat pada tubuhnya.

saat itu kami diberi lihat oleh dokter tumor yang tadinya bersarang di lambung ayah yang ternyata cukup besar se kira-kira setengah dari ukuran kepalan tangan.

"waaaah besar juga ya"

kata bunda

"apanya yang besar"

kata ayah dengan pelan

kami yang saat itu dengan senang melihat ayah sudah sadar menyambung cerita kami tadi yang sudah membahas soal ukuran tumor yang tadi diangkat saat operasi ayah.

ayah yang saat itu masih lemah tidak bisa begitu banyak berbicara dan dokter yang melihat keadaannya pun mengatakan untuk beristirahat terlebih dahulu dan kami pun mengiyakannya dan membiarkan ayah untuk beristirahat sejenak.

aku dan istriku pamit keluar dari ruangan karena memang aku masih ada pekerjaan dan istriku pun ingin pulang karena anak kami tinggal di rumah.

"kalau pulangnya kemalaman kabarin ya"

pesan istriku saat dia mau pulang

"iya sayangku cintaku"

kataku dengan lembutnya

"idih jadi orang lebay banget deh"

Katanya melirik

"ya gak lah yank"

kataku

"ya udah aku pulang ya kak"

pamitnya

"iya sayang hati hati ya"

kataku membantunya menaikkan barang bawaannya

"iya kak, dah"

pergi

akupun kembali melanjutkan pekerjaanku lagi.

kali ini aku bersama Mona melakukan operasi bersama, kalau sama dia mah enak dia kan udah pro.

oh iya dia udah jumpa belahan jiwanya loo katanya tahun depan mereka akan menikah setelah dia kemari beberapa hari cuti tunangan.

selesai hampir 1 jam kami melakukan operasi besar yang melelahkan akhirnya semua bisa bernafas lega karena operasi berjalan lancar berkat kerja sama yang baik kami.

begitu kami keluar ruangan operasi dan kami mengganti pakaian kami bercerita cerita sambil berjalan ingin mencari makan.

saat itu ada beberapa orang yang mengatakan kami berdua itu sangat cocokdan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal lainnya, entah setan apa yang saat itu merasuki Mona dia langsung mendatangi kedua wanita itu dan memarahi mereka.

"kalian itu berada di rumah sakit ini untuk bekerja bukan menggosip in urusan orang lain"

katanya geram

"udah Mon ah malu di liat orang"

kataku mencoba untuk meredamnya

"udah Arta kamu diam aja aku udah capek banget denger semua kata-kata mereka"

"kalian itu nggak tahu kan kalau dia ini sudah punya istri!! sudah punya dua anak!!!

aku sendiri juga sudah punya tunangan dan sebentar lagi akan menikah!!! udah deh nggak usah sibuk banget ngurusin kehidupan orang emang hidup kalian udah bener apa tuh di situ banyak kaca besar besar coba ngaca!!!! dasar perempuan punya mulut bukannya bicara yang bagus ini yang gosipin orang yang buruk buruk aja"

omelnya

pada akhirnya kedua wanita tadi pun meminta maaf kepada kami mana yang saat itu dengan cueknya membuang muka dan langsung berjalan pergi menuju kantin.

aku yang saat itu dengan sopan berpamitan kepada keduanya langsung berlari mengejar mona.

"kamu kenapa sih mon"

tanyaku

"aku lagi kesel"

cueknya

"lah kesel kenapa"

aku lagi bingung

"udah ah kamu laki-laki tau nya apa"

katanya lagi mencueki aku

"hah"

semakin bingung

pada akhirnya aku pun diam dan tak bertanya apapun padanya dan kami makan bersama di kantin makanan kami akhirnya aku menelpon istriku memberitahu kalau masih ada 2 operasi lagi yang akan aku lakukan malam ini dan dia pun hanya mengiyakan saja.

setelah selesai beristirahat nya aku dan Mona pun berpisah karena kami harus menangani operasi yang berbeda-beda karena memang setiap hari memang kalau urusan operasi sudah dijadwalkan jadi memang tinggal tunggu pembagian-pembagian nya saja.

aku sekarang sedang berbaring di sofa ruanganku karena lelah melakukan harimau operasi 1 harian ini.

jam sudah menunjukkan hampir jam 10 malam, aku merasa sudah cukup beristirahat dan akhirnya mengemasi semua barang dan memasukkannya ke tas lalu pulang.

begitu aku sampai rumah ternyata istriku masih berada di depan TV.

"sayang"

panggilku

"iya kak"

tolehnya

"aduuh yank capek banget"

kata aku langsung duduk bersandar di

"hhmm gitu"

katanya dengan cuek

"iya"

jawab ku juga dengan sangat singkat

tapi saat itu dia mendorongku dan lalu memijat pundak ku.

"yank"

panggilku lagi

"katanya capek"

katanya lagi

aku yang saat itu hanya tersenyum melihat kebaikan hati istriku walaupun dia begitu cueknya.

aku sangat menikmati pijatan nya dari pundak leher lalu ke bagian kepala sampai rasanya aku menjadi mengantuk dan akhirnya tertidur.

mau miiaau miau

aku yang saat itu masih merasakan mata mengantuk dan berat untuk dibuka akhirnya bangun dan terduduk karena kebisingan si kucing.

saat aku membuka mata aku baru sadar kalau aku semalaman tidur di pangkuan istriku dan istriku duduk dan saat ini masih tertidur, saat itu aku menatap wajahnya yang sudah sangat sering kupandang perlahan aku mengangkatnyadan aku pun mulai berjalan menaiki tangga menuju ke kamar begitu aku sampai di depan pintu kamar kami dengan sangat perlahan aku membuka pintu dengan menggunakan siku tanganku terus melangkah dan akhirnya meletakkannya di atas tempat tidur sampai saat itu dia pun masih tertidur aku kecup bibirnya dengan lembut

"terima kasih sayang"

kataku dan aku pun mandi

karena sudah merasa tubuhku sudah tidak nyaman apalagi semalam aku tidak mandi juga kan,setelah selesai mandi dan berpakaian aku turun dan langsung ke dapur aku menyiapkan sarapan habis aku aku memanggang roti lalu membuatkan susu dan benar tak lama setelah aku selesai istriku turun dengan diri yang sudah segar setelah mandi.

"kakak ngapain"

tanyanya

"buat sarapan sayang"

jawab ku

"sini sini duduk ayo dimakan sayang"

ajakku

dia pun mengangguk dan akhirnya menarik kursi dan duduk menikmati sarapan pagi yang telah kusiapkan aku yang sedari tadi sibuk berdiri menyiapkan semuanya mendekat ke arahnya dan mengecup keningnya yang tengah makan.

"kakak apaan sih lagi makan juga"

katanya sedikit malu

saat itu tanpa menjawab aku hanya tersenyum melihatnya dan duduk menikmati sarapan pagi ku juga, setelah kami selesai menikmati sarapan pagi kamu istriku pun naik kembali ke atas melihat kedua anak kami lalu turun kembali.

"belum bangun ya yank"

tanyaku

"iya belum"

jawabnya langsung menuju ke dapur

"yang jelas aku yang satunya di mana yang semalam udah kotor"

tanyaku

"di belakang pintu Kak"

jawabnya

"ok"

saat itu aku aku menghampirinya yang sedang sibuk mencuci piring aku memeluknya dari belakang, dia yang saat itu diam akhirnya berbalik dengan memberikan sambutan tangan yang penuh dengan busa cuci piring ke arah muka aku.

"pagi-pagi nggak usah ngegodain orang nanti giliran orang udah naik dia pergi nggak bertanggung jawab dasar udah sana pergi pergi aja"

omelnya

"oalah yang yang aku mau mesra-mesraan pun kamu malah marah"

kataku heran

"mesra-mesraan pagi-pagi begini kamu ini ada-ada aja udah bertahun-tahun menikah emang gak bosen apa mesra-mesraan terus"

katanya dengan nyolot

"kenapa mesti harus bosan coba ya enggaklah"

jawabku

"kalau aku yang bosan gimana"

"YAAANK IH!!!"

jawab ku karena kesal

"hahahaha ya gak laah sayangku cintaku ooh suamiku hahahahaha aku becanda aja kok"

jawabnya memelukku

"nggak boleh gitu ah yang perkataan adalah doa loo"

memeluknya kembali

" iya iya maaf, ya udah kamu ganti baju sana sebentar lagi kamu harus pergi kerja"

suruhnya

"iya yank"

angguk ku dan melepaskan pelukanku

begitu aku melangkah pergi dia memanggilku kembali dan akupun menatapnya saat itu dia berkata

"kak!"

panggil nya

"kamu hanya satu-satunya dan untuk mencintaimu dan untuk bersamamu tidak pernah ada kata bosan dalam hidupku saat menjalani semua ini bersamamu kak"

katanya dan berbalik badan

aku yang satu tidak bisa menjawab apapun hanya bisa terdiam dan akhirnya mendatanginya dan langsung mencium bibirnya yang manis

"kaak ah"

tolaknya

"kerjaaa"

katanya lagi

aku saat itu sudah tidak peduli langsung mengangkatnya dan membawanya ke kamar, dia yang tangannya masih berbusa aku baringkan di tempat tidur, dan sebelum aku melanjutkan aksiku tidak lupa aku menelpon untuk menggantikan tugasku sampai jam makan siang awalnya mungkin dia merasa keberatan ran akhirnya dia pun mengiyakan.

tak perlu ku jelaskan apa yang terjadi karena kalian lebih tahu.

"aaaah kaak!!!"

===========================

semoga suka

💓💓💓💓💓💓💓

jangan lupa kasih support kasih bintang dan tulis komentar juga ulasan


Load failed, please RETRY

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C82
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen