Malam semakin menjemput, kinan dan bayu akhirnya memutuskan untuk pulang karena besok pagi mereka harus pulang ke jakarta.
Rencana yang telah mereka buat sebetulnya berhasil bagi kinan, namun dia tidak menyangka bahwa hatinya akan betul-betul terluka sangat dalam ketika ayahnya mengancam hidupnya dan juga memposisikan kinan berada dalam level terendah di hidupnya.
Kinan merasa berhasil karena semua orang telah menyadari bahwa dirinya tidak bisa dianggap serendah pemikiran mereka selama ini.
Kinan yang terlihat lemah itu bahkan bisa berubah menjadi ancaman bagi mereka yang memiliki segalanya, seperti pak gunawan dan pak setya.
Adam yang tidak sanggup memperjuangkannya akhirnya terjebak dalam perjodohan yang hanya memberikan senyuman palsu selama pesta pernikahannya.
Puncak yang ingin kinan capai adalah membuat ayahnya menyesali apa yang telah ia lakukan pada kinan dan ibunya juga semua kakaknya.
Dan Pak Gunawan yang tidak kalah terkejut melihat gadis yang ia rendahkan derajatnya menjadi menantu dari keluarga yang jauh lebih tinggi derajatnya dari dirinya sendiri.
Kepuasan itu semua ada dalam hati kinan, namun kembali lagi, ayahnya adalah fokus utamanya dalam drama adegan balas dendam itu.
Rasa sayangnya pada sang ayah yang masih tersisa di hati terdalam kinan, sangat menyakitkan ketika ayahnya telah benar-benar seperti tidak ada celah untuk berubah dan masih tidak memperlihatkan penyesalan dalam dirinya.
Namun kinan membutuhkan waktu untuk kemudian berpikir kembali bahwa semua tujuan yang ingin ia capai pasti membutuhkan sebuah proses, ayahnya telah lama menjadi seseorang yang bukan lagi ia kenal, jati dirinya yang sekarang telah melekat dalam diri ayahnya dan akan sangat sulit untuk kembali membawanya pada ayah yang kinan kenal dulu.
Tiba di rumah, kinan memutuskan untuk langsung memasuki kamarnya untuk istirahat.
Bayu yang masih belum bisa melepas kinan karena khawatir kinan akan menangis semalaman di kamarnya meraih tangan kinan dan mengatakan bahwa ia memiliki film yang bagus yang mereka bisa tonton bersama malam itu sampai menunggu pagi tiba.
"Aku punya satu film yang bisa menghiburmu, kamu bisa sambil beristirahat menontonnya, jika kamu nanti kemudian tertidur tidak apa-apa, aku juga tidak ingin menonton film itu sendirian, ayolah !!!!!".
Kinan kemudian melepaskan tangan bayu dan terus masuk ke dalam kamarnya tanpa menjawab ajakan bayu yang berniat baik ingin menemaninya malam ini.
"Kenapa??? apa kamu tidak mau menemaniku nonton????". Bayu mengikuti langkah kinan menuju kamarnya.
"Aku perlu mengganti pakaianku, apa aku harus menonton film itu dengan gaun ini??? bahkan kita menonton film di rumah, bukan di bioskop, kenapa aku harus ribet dengan semua baju ini".
Kinan dengan dingin seperti biasa menjawab pertanyaan bayu yang seperti anak kecil merengek ingin ditemani menonton film.
"Cepat keluar !!!! apa kamu mau melihatku mengganti pakaianku dengan terus berdiri disana???? lebih baik kamu pergi dan mengganti pakaianmu itu, kamu seperti seorang konglomerat yang sombong mengenakan baju itu dengan wajah yang terlalu sempurna itu".
Bayu kemudian tersenyum melihat kinan mengatakan hal-hal yang bayu rasa itu benar tentang dirinya.
"Aku memang seorang konglomerat dan juga dengan wajahku yang sempurna ini, tidak ada yang salah dengan ucapanmu".
Bayu keluar dari kamar sambil menggoda kinan dan membuat mereka tertawa bersama.
Kinan menggelengkan kepala, melihat bayu yang begitu bangga dengan dirinya dan menyombongkan diri di hadapan kinan.
Kemudian suasana kembali mencair, kinan keluar dari kamarnya mengenakan piyama berwarna putih, berbahan sutra yang sangat lembut dan nyaman saat dikenakan.
Pakaian kinan selama disana semua telah disediakan di kamarnya. Tinggal kinan memilih ia mau mengenakan yang mana, mulai dari baju tidur, baju sehari-hari, baju travelling dan baju pesta.
Fasilitas seperti itu telah di siapkan oleh ibu bayu karena bahagia menyambut calon menantu yang di tunggu-tunggu setelah sekian lama akan tiba di rumah mereka.
Kinan menunggu bayu selesai berganti pakaian, kinan yakin bayu mandi dan itu pasti akan sangat lama.
Bayu memiliki kebiasaan mandi yang sangat lama, kinan sampai berpikir apa yang dia bersihkan sampai harus membutuhkan waktu hampir setengah jam untuk mandi, di saat dirinya hanya butuh waktu 10-15 menit saja meskipun dia wanita.
Kinan berdiri di sudut bar tempat bayu kemarin meminum alkohol dan mabuk berat, kinan seperti kembali teringat perasaan dirinya pada bayu setelah berada disana malam itu.
"Apa bayu tidak mengingat kejadian malam itu??? dia bahkan tidak pernah membahas itu lagi, itu artinya dia sama sekali tidak mengingat apa yang sudah aku lakukan".
Saat kinan tenggelam dalam lamunannya bayu mengagetkannya dari belakang yang membuat kinan hampir menjatuhkan gelasnya.
"Apa yang sedang kamu pikirkan??? kenapa kamu sampai sekaget itu padahal aku hanya menyentuh pundakmu".
Kinan kemudian salah tingkah, sambil mengikat rambutnya yang panjang kinan berpaling dari pandangan bayu dan berjalan menuju sofa.
"Mau kemana kamu??? teaternya bukan disana, apa kamu mau kita duduk dan mengobrol di sofa itu saja????".
Kinan yang terkejut dengan ajakan bayu untuk duduk di sofa itu bersama langsung memutar balik tubuhnya dan bertanya.
"Lalu aku harus kemana???? kita menonton saja, ayo cepat !!!!!".
Bayu tersenyum melihat kinan tidak bisa menyembunyikan rasa malu dan salah tingkahnya ketika merasa tertangkap basah sedang mengingat apa yang terjadi malam kemarin di ruangan itu, Momen disaat kinan betul-betul menyadari bahwa dirinya telah jatuh cinta pada bayu selama ini.
Kemudian bayu mendekat pada kinan dan merangkulnya dari samping.
"Ayo ikut denganku, kalau tidak kamu akan tersesat nanti, apa kamu masih belum menyadari seberapa besar rumah ku ini?????"
Bayu berjalan sambil merangkul kinan dengan meletakan tangannya di pundak kinan dan kemudian melepas ikat rambut yang menggulung rambut kinan sehingga menjadi kembali terurai dan saat rambut kinan terlepas dari ikatannya bau wanginya tercium oleh bayu.
"Kamu akan lebih cantik ketika rambutmu terurai seperti ini, hemmmmm wangi sekali, aku suka wangi shampo yang ibu siapkan untukmu, ini wangi bunga-bunga musim semi, apa kamu juga menyukainya".