Bayu masuk ke dalam rumah dan mendapati kinan sedang menangis di sofa sendirian.
Bayu terkejut dan langsung memeluk kinan.
"Apa yang terjadi???? kenapa kamu menangis seperti ini, apa kau tahu??? suara tangisanmu bahkan terdengar ke depan rumah, apa sesuatu terjadi padamu????".
Bayu memeluk kinan dan bertanya dengan rasa penasarannya.
Adam yang melihat kejadian itu kembali merasakan kecemburuan yang mendalam di hatinya. Namun kini ia tidak bisa berbuat apa-apa.
Adam hanya berpikir setidaknya ada seseorang yang bisa kinan andalkan yaitu bayu. Meskipun adam sebenarnya sangat cemburu dan tidak rela melihat kinan dekat-dekat dengan bayu. Terlebih bayu adalah partner bisnisnya yang di masa depan pasti akan tetap saling bertemu.
Dia akhirnya memutuskan untuk pulang, adam berjalan kaki menuju jalan raya karena tidak membawa mobil. Dia datang ke rumah kinan menggunakan taksi karena kabur dari apartemen.
"Dari mana saja kau hari ini????? apa yang sudah kau lakukan seharian ini??? aku sendirian lagi, aku tidak tahu harus apa sekarang, hatiku benar-benar sakit aku tidak tahu kenapa, aku seakan tidak bisa bernafas apa kau tahu.???? kau sibuk dengan kebohongan mu selama ini, aku tidak tahu lagi harus kemana, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan setelah ini".
Kinan marah-marah dan mengatakan semua hal yang tidak jelas. Kadang dia marah kepada bayu yang menghilang dari pagi tadi, kadang dia membicarakan tentang perasaannya sendiri.
Bayu yang tidak mengerti maksud kinan hanya meminta maaf karena tidak bisa menemaninya hari itu.
"Kenapa semua orang hanya bisa meminta maaf, apa mereka pikir kata maaf bisa membuat hatiku berbunga-bunga, bisa membuat hatiku jadi lebih bahagia, itu tidak sama sekali. Itu hanya membuatku terlihat salah, terlihat menyedihkan, dengan meminta maaf kalian bisa melakukan apapun yang kalian inginkan dan selesai dengan meminta maaf,,,,,, omong kosong".
Kinan terus marah-marah, dia tidak tahu apa yang dia katakan, yang penting dia meluapkan perasaan marahnya malam itu.
Bayu telah siap untuk itu, dia tempat kinan untuk melampiaskan semua amarahnya.
Kinan terus memukul-mukul tubuh bayu menggunakan tangannya sambil menangis dan berkata kacau kemana-mana.
"Menangislah sepuas mu jika itu bisa membuatmu perasaanmu jadi lebih baik dan lega".
Bayu kembali menarik tubuh kinan dan memeluknya sambil menepuk-nepuk punggung kinan agar sedikit lebih tenang.
Setelah bebetapa saat, suara tangisan kinan melemah, dia seperti sudah bisa meredam emosinya.
Masih di dalam pelukan bayu kinan berkata.
"Adam telah meninggalkanku, dia menyerah, dia melepaskanku".
Tangis kecilnya masih terdengar, bayu sedikit terkejut dan akhirnya tahu apa yang sedang menimpa kinan saat ini.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang???? ayahku telah berhasil menjauhkan ku dari adam, dia benar-benar telah membuang ku sebagai putrinya dan membuatku di buang juga oleh pria yang aku cintai selama ini".
Bayu terdiam mendengar apa yang kinan katakan, bayu segera menarik tubuh kinan dari pelukannya dan mengatakan hal yang membuat kinan terkejut.
"Apa yang bisa aku lakukan untuk membantumu, untuk membuatmu merasa lebih baik lagi, katakan padaku???".
Kinan berpikir, apa maksud dari perkataan bayu, dia juga terkejut bayu dengan tulus mengulurkan tangannya untuk menolong dirinya.
"Aku tidak tahu, tapi yang pasti aku sudah ketahui saat ini adalah bahwa kamu ternyata juga mengenal ayahku".
Bayu menganggukkan kepalanya, tanda bahwa ia benar mengenal pak setya ayahnya kinan.
"Ayo temui dia di acara pernikahan adam, kamu sebagai Bayu Putra Anggara dan aku sebagai calon istrimu".
Kinan akhirnya terpikir untuk memberikan pelajaran kepada ayahnya yang telah menghancurkan hidupnya dan menjauhkannya dari pria yang ia cintai.
Ayahnya rela menyakiti anaknya demi rasa aman dirinya menjaga kebohongannya agar tidak terbongkar.
Kinan berpikir akan berada lebih dekat pada ayahnya agar dia merasakan ketar ketir karena ketakutan kinan membongkar semua rahasianya.
Rasa cemas dan rasa takut yang berakhir pada rasa penyesalan, kinan berharap ayahnya bisa merasakan itu. Kinan ingin ayahnya menyesal telah menyia-nyiakannya untuk yang kedua kalinya.
Juga sekaligus menunjukan pada adam bahwa dia baik-baik saja setelah adam meninggalkannya, dengan harapan adam bisa mudah melupakan dirinya.
"apa??????????".
Bayu terkejut dengan permintaan kinan yang sangat terdengar bukan dari diri kinan yang bayu ketahui.
"Apa kamu pikir itu hal yang mungkin??? kamu menjadi calon istriku?????".
Bayu kembali menegaskan pertanyaannya pada kinan karena kinan yang tidak segera menjawab.
"Apa kamu tidak mau????? Apa kamu khawatir soal orang tuamu yang tidak akan setuju jika aku jadi calon istrimu???? ".
Kinan memastikan apakah bayu mau membantunya soal itu.
"Ah bukan seperti itu, orang tuaku tidak akan ada masalah jika persoalan siapa yang akan menjadi jodohku nanti, tapi kamu??? apa kamu serius dengan yang kamu ucapkan barusan???".
Bayu benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar dari kinan.
"Bagus kalau begitu. Kita hanya perlu berpura-pura soal semua itu. Aku akan berpura-pura menjadi calon istrimu, dan kamu menjadi calon suamiku. Kita hanya perlu menunjukan semua itu di depan ayahku di acara pesta pernikahan adam nanti. Aku ingin ayahku merasa bahwa putrinya ini tidak akan pernah melepaskannya lagi kali ini.
"Aku ingin dia hidup dengan penuh rasa khawatir dan ketakutan akan kehilangan semua yang ia telah miliki saat ini dengan mencampakkan ku, kakak-kakakku dan juga ibuku".
Kinan telah betul-betul frustasi karena semua yang dilakukan ayahnya padanya selama ini. Tidak cukup dengan meninggalkan kinan dulu sewaktu masih kecil, dia juga tidak mengakui keberadaan kinan dan semua keluarganya dimasa kini. Karena telah menikmati kekayaan dan kekuasaannya sekarang, membuat ia semakin jahat demi mempertahankan semuanya.
Kinan telah benar-benar sabar selama ini, dia akan sangat memaafkan ayahnya jika saja dia mau mengakui kinan dan hidup sebagai ayah yang baik dan meminta maaf kepadanya dan ibu, meski tidak mungkin untuk bisa kembali bersama ibunya. Karena kinan sadar ayahnya telah memiliki keluarga baru. Kinan tidak bermasalah soal itu karena kini ibunya pun telah hidup bahagia sendiri dengan semua anak-anaknya.