App herunterladen
48.34% Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 117: Melepaskan Sesak

Kapitel 117: Melepaskan Sesak

Sampai pada saat itu bayu masih belum menemukan apa yang berkaitan antara kinan dan lelaki tua itu.

Setelah memperoleh informasi bahwa pak setya juga ternyata berhubungan dekat dengan keluarga pak gunawan sedikit celah terlihat oleh bayu. Mungkin lelaki itu ikut andil menentang hubungan kinan dan adam seperti pak gunawan, karena terdengar juga olehnya bahwa hubungan adam dan pak setya sendiri sudah seperti paman dan keponakan.

"Apa yang membuat pak bayu terlihat tidak begitu nyaman berada di rumah saya,,,,, apa ada yang anda butuhkan?????".

Mendengar ayahnya sangat sopan kepada bayu yang usianya jauh lebih muda darinya membuat adam sangat marah dan akhirnya bangun dari kursinya dengan menghentakkan tangan di meja.

"Aku sudah selesai makan, kalian lanjutkan saja".

Adam tanpa basa basi langsung pergi ke kamarnya dan tidak menghiraukan ayahnya yang terus memanggilnya.

"Anak itu masih saja seperti anak kecil, maafkan atas ketidak sopanan putra saya".

Kemudian pembicaraan antara pak gunawan dan bayupun di mulai. Bayu tidak begitu perduli dengan reaksi adam padanya, karena sebenarnya bayupun telah tahu siapa adam selama ini, bayu tahu adam putra dari pak gunawan rekan bisnisnya.

fokus Bayu saat itu adalah siapa lelaki tua yang membuat kinan langsung menangis dan bersedih tanpa mau menceritakan apapun padanya. Itu tidak pernah berani menurut bayu.

bayu mulai menanyakan beberapa hal pada pak gunawan yang masih berkaitan dengan pekerjaan karena khawatir pak gunawan jadi curiga atas niat bayu datang ke rumahnya.

Sampai pada titik dimana nama pak setya akhirnya terucap dari mulut pak gunawan dengan sendirinya.

Bayu mendengar banyak semua tentang pak setya itu tapi tetap tidak ada yang masuk akal dari semua cerita itu bahwa pak setya memiliki kaitan dengan kinan.

Akhirnya bayu menyinggung masalah adam dan perempuan yang mungkin akan dijadikan menantu oleh keluarga pak gunawan.

Dengan jelas pak gunawan menyebutkan kriteria bakal calon menantunya, seperti apa bebet bibit bobotnya dan lain-lain yang hanya orang tua yang mampu memikirkan semua kriteria kolot itu.

Sampai saat itu bayu tetap tidak mendengar apapun yang berkaitan dengan yang ingin ia ketahui.

Telah diketahui bahwa pak setya sudah menghapus semua yang berkaitan dengan identitas lamanya setelah berganti nama, dari prabu menjadi satya.

Kuasa dan kekayaan serta pengaruh dari Istrinya Ny. Andara yang memungkinkan semua itu bisa di lakukan.

Orang-orang yang berhubungan setelah perubahan identitas itu terjadi tidak akan mengetahui siapa pak setya sebenarnya di masa lalu termasuk Pak Gunawan, karena ia dikenalkan kepadanya saat sebelum Ny. Andara dan pak setya akhirnya menikah.

Bayu berpikir ia harus langsung bertanya pada kinan siapa sebenarnya pak setya itu.

Bayu setibanya di bandara langsung menghidupkan ponselnya dan menyadari betapa banyak panggilan masuk untuknya dari kinan. Tapi karena ia sedang dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk melakukan panggilan pada kinan saat bersama pak gunawan, jadi bayu mengabaikan semua panggilan kinan. Dia bahkan belum sempat membuka pesan dari kinan.

Baayu berpikir wajar kinan mencarinya dan menelponnya beberapa kali karena memang selama beberapa hari ini dia menghilang. Itu yang ada di pikiran bayu tanpa mengetahui apa sebenarnya isi pesan di ponselnya itu.

Kinan memberitahukan via pesan di ponsel bahwa dia akan menikah dengan adam dalam waktu dekat.

Saat dirasa percakapan dengan pak gunawan tidak begitu membuahkan hasil akhirnya dia pamit untuk pulang. Dengan alasan ada beberapa tempat yang harus ia kunjungi setelah itu.

Pak gunawan mengerti hal itu melihat bagaimana kesibukan Pak Bayu sebagai ceo di sebuah perusahaan besar.

Di rumah kinan melihat ponselnya bahwa ada pemberitahuan nomor yang sedari kemarin tidak bisa di hubungi akhirnya aktif kembali.

Dia langsung mencoba untuk menghubungi, tapi tidak di angkat oleh bayu karena ponselnya ia tinggal di dalam mobil saat dia masuk ke rumah pak gunawan.

Saat bayu kembali masuk ke mobilnya untuk pergi dari sana kembali ia melihat telpon dari kinan.

Segera ia mengangkat telpon itu dan habislah dia.

Kinan marah-marah, kinan teriak, dan diakhiri kinan yang menangis. Bayu yang hanya diam saja menerima semua amarah kinan terkejut saat kinan akhirnya terdengar menangis di telpon saat itu.

"Kamu dimana biar aku kesana sekarang? apa kamu di tempat kerja?????".

Bayu langsung cemas mendengar tangisan kinan dan segera menanyakan keberadaannya.

"Apa kamu benar-benar tidak perduli lagi denganku? apa kita sudah tidak bersahabat lagi?? apa mungkin kamu menemukan sahabat lain yang lebih baik dariku???? bahkan kamu tidak membaca pesanku apa menurutmu kamu adalah sahabat yang baik????".

Bayu langsung memeriksa pesan yang masuk di ponselnya sambil terus mendengarkan ocehan kinan yang tidak begitu terdengar jelas karena ia berbicara sambil menangis.

Terbaca jelas oleh bayu dari sekian banyak pesan kinan yang masuk ada satu yabg membuat ia terkejut bukan main. Yaitu saat kinan mengatakan bahwa ia akan menikah dengan adam.

Hanya beberapa hari ia meninggalkan kinan sendiri, sahabatnya itu sudah membuat keputusan besar yang ia yakini pasti itu adalah keputusan mendadak yang tidak dipikirkan matang-matang oleh kinan.

"Berarti sekarang kamu di rumah Bandung, tunggu aku di rumah, aku kesana sekarang".

Setelah bayu membaca semua pesan kinan secara sekilas, bayu telah tahu bahwa kinan sudah ada di Bandung dan baru saja melakukan prosesi lamaran dengan adam.

Bayu langsung pergi menuju rumah kinan, hanya dalam hitungan beberapa menit dia sudah sampai di depan gerbang rumah kinan.

Bayu langsung masuk tanpa menekan bel rumahnya, di dalam perjalanan tadi bayu menyempatkan diri mengganti baju dan stylenya seperti bayu yang kinan kenal.

Dengan kaca mata dan kemeja gombrong, tidak lupa celana gantungnya.

"Bu, dimana kinan??? aku harus bicara dengannya".

Bayu yang langsung masuk ke dalam rumah kinan tanpa permisi langsung menanyakan kinan kepada bu ranti yang sedang duduk di ruang tengah bersama genta dan keysa.

Belum ibu menjawab pertanyaannya bayu langsung lari ke lantai atas menuju kamar kinan. Ia berpikir kinan pasti di kamar karena tidak ada di ruang tengah bersama yang lain.

"Kinan,,,, Kinaannn cepat buka pintu!!!!!!!!!".

Bayu mengetuk-ngetuk kamar kinan, karena pintu kamarnya di kunci.

Kinan yang terkejut dari dalam kamar saat bayu mengetuk dengan teriak keras memanggilnya langsung bangun dari ranjang dan lompat menuju pintu untuk membuka.

"Batu????? jadi selama ini kamu di bandung ??????? Apa alasan kamu tidak menyalakan ponselmu, kenapa harus kamu matikan semua aksesmu, aku tidak bisa menelpon, bahkan aku mengirimimu email, tapi tidak ada jawaban dan ternyata kamu disini????? apa yang begitu penting sampai semua itu membuatmu lupa pada sahabatmu ini?????".

Kinan langsung memberondong bayu dengan amarah yang ia pendam sejak kemarin. Amarah yang sebenarnya bukan hanya untuk bayu tapi semuanya ia keluarkan saat melihat bayu di hadapannya.

Emosi yang ia tahan dari beberapa hari yang lalu yang tidak bisa ia tunjukan kepada siapapun, saat itu juga ia lampiaskan kepada bayu, amarah, tangisan, kesedihan, kebingungan yang begitu menyesakkan hati kinan akhirnya bisa keluar semuanya hanya dengan melihat bayu di hadapannya saat itu.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C117
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen