App herunterladen
42.97% Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 104: Hari tenang

Kapitel 104: Hari tenang

Kinan senang melihat kakaknya ada disana namun karena kebiasaannya yang cuek dan dingin dia hanya bersalaman dan masuk ke kamarnya.

Kondisinya masih sedikit terpengaruh dari kejadian saat ia bertemu ayahnya beberapa hari lalu. dia masih belum tahu harus berbuat apa dan belum tahu bagaimana caranya bisa bertemu lagi dengan ayahnya.

Menghubungi adam seperti tidak mungkin karena terakhir kali perempuan bersamanya pada tengah malam dan adam tidak bisa menemuinya. Pikirannya terlalu jahat mengingat saat itu bahkan adam tidak ingin mengangkat telpon darinya.

"Ada apa dengannya??".

Genta bertanya pada bayu. Dia tahu tabiat adik perempuannya yang cuek tapi dia tahu bahwa ada sesuatu yang sedikit berbeda dsri ekpresi adiknya saat itu.

"Tidak tahu kak, dia memang selalu seperti itu, mungkin dia hanya lelah pulang kerja".

Kemudian bayu bangkit dan memeriksa dapur kinan, melihat mungkin ada sesuatu yang bisa di makan disana.

Namun seperti dugaannya disana memang tidak akan ada apa-apa selain roti lapis untuk sarapan kinan setiap hari.

"Kak mau ku pesankan apa untuk makan malam kita hari ini??? aku akan memesan seafood dan salad,,,, Kinan kau mau apa untuk makan malam kita???.

Bayu bermaksud akan memesan makanan delivery untuk makan malam mereka saat itu. Namun kinan tidak juga menjawab maunya apa.

Akhirnya bayu memesan apapun yang ia tahu tentang kesukaan kinan, dan genta memesan ayam bakar juga dengan temannya.

Tak lama pesanan mereka datang dan kinan keluar dari kamarnya untuk ikut makan.

"Kamu tidak perlu ribut untuk menanyakan apa yang akan aku makan, apapun itu jika aku lapar pasti aku makan kau tahu itu. Kenapa harus membuat keributan".

Sambil makan kinan mengomel pada bayu. Genta yang melihat itu seperti sudah biasa. Bayu sering di omeli oleh adiknya selama ini.

"Besok kakak akan ke mana? dimana alamat kantor yang akan kakak datangi??? biar aku antar".

Kinan memulai pembicaraan dengan kakaknya saat itu setelah sekian lama kakaknya tiba disana.

"Ah tidak perlu, Rasya temanku tahu tempatnya. Itu merupakan kantor lama tapi mereka baru memiliki manajemen baru, ada perombakan dalam manajemennya. Mereka membutuhkan beberapa web server untuk digunakan dan program-program lain dalam manual systemnya".

Genta menolak tawaran adiknya karena dia juga tahu bahwa adiknya juga harus bekerja besok.

"hemm baiklah, apapun yang kau mau. Tapi jika butuh sesuatu kamu telpon aku. Pekerjaanku tidak begitu menyita banyak waktu untuk besok".

Bayu terus saja makan ketika kedua kakak beradik itu saling berbincang. Dia hanya mendengarkan apa rencana genta datang ke jakarta.

Diam-diam bayu selama ini memonitor semua pekerjaan yang diambil oleg genta karena khawatir ada yang memanfaatkan keterampilannya seperti yang pernah terjadi dulu di bandung.

Genta pernah tertipu oleh sebuah perusahaan bayangan yang tidak terdaftar namun dia menggunakan jasa genta tanpa menghargainya dengan royalti yang sudah di janjikan di awal.

Mereka tidak bisa melaporkan perusahaan itu karena tidak terdaftar dan tidak memiliki kantor independen.

Bayu juga dua hari terakhir itu telah mencari tahu apa yang sudah terjadi pada kinan saat ia melihat rumah lamanya dan bertemu dengan lelaki tua disana.

Diketahui namanya Setya Dharmawan, dia anak dari seorang pengusaha di Indonesia yang sekarang sudah hidup dengan istrinya di Belanda.

Anehnya dari informasi yang bayu dapat, keluarga pak setya ini sudah tidak terdengar lagi track record usahanya di indonesia setelah pak setya pindah ke belanda.

Bayu berpikir mungkin usahanya di pindah tangankan meskipun itu tidak ada di informasi yang ia dapat dari orang-orang bayarannya.

Malam semakin larut, bayu pulang ke rumahnya dan genta tidur di ruang tamu. Karena kamar tamu yang harusnya di gunakan tamu yang menginap disana kinan gunakan untuk menyimpan buku-buku kinan dan juga baju-baju kinan yang sangat banyak.

Sesaat setelah rumah menjadi hening, kinan mendapati ponselnya berbunyi.

"Adam".

kinan memutuskan untuk mengangkat telpon dari adam dan bermaksud ingin membereskan semua kejanggalan dalam hubungan mereka.

Dua hari sudah di rasa cukup untuk mereka berdua mendinginkan kepala agar bisa mengambil keputusan yang bijaksana dan tidak disertai penyesalan akhirnya.

"Ada apa???? Bagaimana kabar kamu???".

Kinan mengangkat telpon dan langsung berbicara pada adam.

"Apa kita bisa bertemu besok pagi??? aku akan menjemputmu".

Adam tidak begitu merespon pertanyaan kinan dan langsung pada inti pembicaraannya.

"Hmmm baiklah, tapi tidak perlu masuk atau menekan bel rumah karena ada kakakku disini, nanti aku tunggu kamu di depan jam 7.30".

Kemudian kinan mematikan sambungan telponnya dan berpikir apa yang akan dia katakan pada adam besok.

Kemudian malam berlalu begitu saja. Dan kinan tertidur di saat dia berpikir keras tentang pertemuannya besok dengan adam.

Pagi-pagi sekali kinan menelpon bayu untuk memberitahunya agar tidak perlu menjemput ke rumahnya karena dia akan berangkat bersama adam.

"Bayu, aku akan berangkat dengan adam, dia akan menjemputku nanti, kamu langsung saja berangkat ke tempat kerjamu".

Bayu yang mendengar itu langsung merespon dengan kekhawatiran.

"Apa masalah kalian sudah selesai??? apa kamu akan baik-baik saja ????".

kinan menjawab dengan santai

"Aku harus memperjelas semuanya termasuk bagaimana kelanjutan hubungan kami, aku tidak ingin masalah ini terus berlarut tanpa kejelasan".

kemudian bayu hanya diam, dia tidak tahu harus mengatakan apa yang pasti dia khawatir kinan akan kembali bersedih seperti beberapa hari lalu.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C104
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen