Setelah kinan belajar semalaman dengan genta bagaimana cara membuat dan menggunakan sosial media akhirnya kini kinan memiliki 2 aplikasi sosmed di handphonenya, instagram dan facebook, kinan membutuhkan instagram untuk melihat foto dan facebook untuk melihat tulisan seseorang. ya..... tidak lain adam, kinan memutuskan untuk mencari adam di sosial media, tetapi kinan menggunakan nama lain di akunnya, dia tidak menggunakan nama asli, setelah belajar dengan genta dia tahu cara merubah nama username dan genta juga heran kenapa kinan menggunakan nama samaran. genta pikir mungkin kinan malu ke teman-temannya jika dia akhirnya memiliki sosial media disaat orang-orang sudah dari dulu menggunakannya. "No Name" itu nama akun kinan baik di Fb ataupun di IG, tanpa nama menjadi pilihan kinan, dia berpikir semua orang tidak mungkin menyangka bahwa itu dirinya. kinan takut adam mengetahui akunnya sehingga dia menyamarkan itu.
Hari itu jam 10 pagi waktu australia, adam sendirian di apartemennya, kedua orang tuanya telah berangkat dini hari tadi, adam memutuskan untuk tinggal mandiri dan melakukan segalanya sendiri. Dia bangun dari kasurnya dan langsung pergi ke dapur mengambil air dan buah seperti biasa itu adalah sarapan adam. Sambil melihat handphonenya adam membuka berita-berita bola basket di internet. Adam memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap basket dan setelah beberapa lama fokus dengan Hpnya ia mengambil buku bajasa inggris di meja TV, ia membuka-buka itu dan memutuskan untuk menelepon jasa pesan antar makanan, dia menemukan brosur di depan pintu kamar apartemennya. dengan bahasa inggris yang pas-pasan ia berhasil memesan menu makan siangnya nanti, ayam goreng dan sup buah itu dirasa cukup untuk dirinya. Segeta dia mandi untuk membersihkan dirinya. disaat air mulai membasahi tubuhnya ia tertunduk di bawah kucuran air shower yang terus mengalir. Pikirannya kembali menuju kinan, gadis itu tidak pernah bisa lepas dari pikitan adam, dari hari pertama sampai sekarang adam di australia, yang ada dalam pikirannya hanya kinan, "sedang apa kinan sekarang, apa kinan sudah makan, apa dia bersedih atau bahkan tidak mengingatnya sama sekali, apa kinan pergi ke kampus lagi atau hanya berdiam diri di rumah", semua pertanyaan itu hilir mudik dalam benak adam. dia sudah memutuskan menanyakan pada group SMA mereka dulu di group chat, tapi karena kinan sudah keluar dari group chat kelasnya dulu, dan tidak ada satupun dari mereka yang menyimpan nomor kinan maka jejak kinan tidak bisa di temukan. Admin group yang dulu memasukan nomor kinan ke grouppun bahkan telah di blokir oleh kinan karena mungkin kinan tidak ingin dimasukan kembali ke group chat itu yang akhirnya di hapus oleh admin group dari kontaknya. Tak ada harapan untuk adam bisa memperoleh nomor kinan dari manapun.
Beberapa hari telah berlalu dari kepergian adam ke Australi, Kinan mulai memulai harinya seperti biasa, karena sekarang adalah masa rehatnya sebelum memulai kuliah nanti, kinan memutuskan untuk mencari kesibukan dengan mengikuti les privat bahasa jepang dan korea yang berada di sekitar kampusnya. Kinan menyukai bahasa inggris, dan sekarang ia mencoba untuk belajar bahasa lain untuk mengisi waktu kosongnya.
"Bu, aku akan masuk les bahasa di dekat kampus, jika ibu tidak keberatan aku akan mendaftar minggu-minggu ini. Aku ada uang tabungan untuk pendaftarannya tapi aku mau minta bantuan untuk bayaran perbulannya, aku hanya membutuhkan 3 bulan saja bu" kinan meminta ijin kepada ibunya, dan dengan senang hati ibu menuruti keinginan putrinya.
Keuangan keluarga kinan tidak pernah kekurangan, ibu sangat berusaha keras untuk terus mencukupi kebutuhan anak-anaknya, dan untuk biaya sekolah mulai dari genta dan kinan semuanya tercover asuransi pendidikan yang sudah disiapkan ayahnya sejak lama dan di lanjutkan oleh ibunya, jadi tidak begitu berat untuk di emban. Uang hasil pembagian harta yang jumlahnya lebih besar untuk ibu dibandingkan ayah, karena semua anak ikut bersamanya, di kelola secara baik sehingga semuanya tidak pernah kekurangan disertai usaha toko kue dan cafe ibu berjalan cukup lancar.
Waktu berjalan, kinan mulai menjalani les privatnya dengan santai dan dengan gayanya yang santai dan tidak perduli dengan sekitarnya, bahkan di tempat les dia tidak memiliki teman, semua orang dia anggap patung. dia tidak tertarik untuk sekedar menyapa satu dari sekian orang yang ada di kelasnya.
Hari itu di apartemen adam, sudah 2 minggu berjalan, adam hanya berdiam diri saja di kamarnya atau sesekali keluar menuju toserba untuk membeli keperluan sehari-harinya, ia hanya membolak balik majalah dan menonton tv berita basket dan mengecek handphone sesekali berharap ada yang orang yang menghubunginya. Tapi setiap hari yang menghubunginya hanya ibunya saja, tidak ada siapapun, sesekali teman masa SMAnya berkomunikasi via sosial media dan itu tidak begitu membuatnya tertarik. Yang dia cari tetap tidak muncul, Kinan.