Kapitel 151: 85. Bukan mimpi manis

Pesawat telah berhasil mendarat di Bali, Varell baru saja meletakan kopernya tepat di sebelah tempat tidur sedangkan Mia masih sibuk dengan ponselnya.

"Kenapa sayang?" Tanya Varell, ia menghampiri Mia dan memeluknya erat dari belakang.

"Vinny sama sekali tidak bisa dihubungi, bahkan ia tidak membaca pesan dariku.. Aku takut sesuatu yang buruk terjadi padanya." Jawab Mia, suaranya terdengar sedih dan kecemasan terlihat jelas diwajahnya.

"Mungkin dia tengah sibuk, dia kan asistenmu pasti dia sibuk mengurus segala sesuatu sendiri karena kamu tidak ada."

"Apa dia marah padaku? Aku membuatnya kerepotan.."

Varell mendesah, mengapa ia merasa cemburu pada Vinny sekarang karena Mia begitu mencemaskannya.