Varell tidak bergurau ketika ia mengatakan kalau ia akan 'meneruskan' ciuman singkatnya yang tadi ia lakukan di bangku taman kepada Mia karena saat ini ia terus menempeli Mia dengan terus memeluknya dari belakang tanpa sedikitpun memberi celah pada Mia disaat Mia tengah merapihkan barang belanjaannya.
"Sayang.. Kapan aku akan selesai jika kamu selalu saja menempeliku seperti ini? Aku sulit bergerak." Protes Mia, Varell tidak menggubris, ia malah merengek sambil sesekali menciumi pipi Mia dengan lembut.
"Ayolah sayang.. Berhenti menggangguku! Duduklah di sana sayang." Mia menyuruh Varell untuk duduk diam di meja makan namun Varell malah menahannya dan memasang wajah memelas kini.
"Ayolah sayang.. Satu ciuman saja." Rengek Varell. Mia mendesah, ia kemudian mengecup lembut bibir Varell singkat sebelum kembali menuju dapurnya untuk menyelesaikan pekerjaannya yang sebeblumnya tertunda.