Kapitel 42: We Fight We Win 2

Malam telah larut, Kevin duduk di tengah taman kota merasakan dinginya angin yang menerpanya saat ini.

ia tidak bekerja hari ini setelah kejadian di kantin tadi siang ia tidak kembali ke kantor dan pergi untuk menenangkan diri.

Tapi sejauh apapun ia pergi perasaan kecewanya menghancurkannya perlahan.

Apa Luna telah meninggalkannya saat ini? ia tidak memilihnya?

Mengapa begitu? Luna tidak mencintanya lagi? apa ia melalukan sebuah kesalahan? apa ia membuat Luna kesal belakangan ini?

Pikiran Kevin berdebat dengan hatinya yang tidak terima.

Awan mendung mulai terlihat kini, dan tetesan hujan mulai menyentuh bumi kini dan perlahan membasahi tubuhnya.

Kevin membiarkan air hujan membasahinya berharap hujan bisa membersihkan hatinya yang kacau kini.

Pakaiannya masih meneteskan air saat ia memasuki rumahnya dan membuat lantai menjadi basah.

ia mencium bau masakan kini, apa ibunya ada di rumahnya saat ini?