Winda memegang kedua pipi Dirga, menatapnya dengan lembut.
"Tidak, aku yang seharusnya minta maaf. Maafkan aku yang masih mengingatnya. Aku-" kalimat Winda segera dipotong oleh Dirga.
"Sstttt, bukan salahmu. Aku tau, kamu pun tidak nyaman dengan mengingat kenangan bersamanya. Luis memang pria baik, sudah sewajarnya jika kamu masih mengingatnya. Jujur, meski aku tidak nyaman karena kamu masih memikirkannya. Tapi aku tidak boleh egois. Bagaimanapun juga, aku masih bisa berada disisimu hingga saat ini juga karena pengorbanan cinta Luis untuk kamu, sayang. Aku harus sangat berhutang budi padanya." Dirga memeluk istrinya, membiarkan kepala istrinya tenggelam dalam dekapannya.
"Terima kasih, sayang. Karena kamu mau mengerti."
"Iya, aku menyayangimu."
"Aku juga sangat menyayangimu."
"Sayang" Dirga menjauhkan tubuh Winda, menatapnya dan berkata, "Apa kamu ingin mengunjungi Luis?" tawar Dirga.
Selamat Malam, ehemm.
karena reader tersayang kak Maylanie, Author jadi auto semangat. karena kak May dah baca sampai bab privi teratas
Thanks, karena kak May dah kasih komen. kalau kakak tidak komen di bab 421, q nggak akan tau kl dah ada yg baca sampai bab itu .
Yuk berikan dukungan positif kalian, q tunggu gift, komen n power stone kalian ya?
Terima Kasih.