Dadanya berdegup kencang tiap mengingat kehangatan kasih sayang pria tersebut. Pria yang meluluh lantahkan hati dan kehidupannya. Yang nyaris membuatnya tak bergairah melanjutkan hidup.
Luis, nama tersebut membuat sekujur tubuh Winda bergetar. Pikiran Winda melayang ke kenangan beberapa tahun silam.
Dirga yang menyadari perubahan pada sikap Winda menjadi heran. Ia membantu Winda mencuci tangannya agar bersih dari sabun yang masih melumuri tangannya. Dirga lalu memutar tubuh Winda hingga menghadap kepadanya. Dirga meraih rahang Winda.
"Ada apa?" tanya Dirga lembut.
Kenangan tetap ada tapi jangan terfokus di sana. Hidup kita bukan untuk kenangan, tapi buat masa depan. Tetap semangat!"