"Ya, kau benar." Pria tersebut mengedarkan pandangan kesekeliling dan memang tidak begitu banyak pengunjung. Masih banyak bangku kosong tapi dia tidak tertarik untuk duduk seorang diri sedangkan di tempat tersebut ada orang yang ia kenal. "Tapi tempat ini rasanya lebih nyaman."
"Aku sedang malas berbasa-basi, pergi sana dan cari tempat duduk lain" kata Dinda sambil mengibaskan tangannya, mengisyaratkan agar orang tersebut pergi.
Dinda mengira jika pria tersebut hanya ingin menggodannya, ia sama sekali tidak berminat untuk mengenal pria baru dalam waktu dekat ini.
"Tapi aku mau duduk disini" katanya yang sudah menarik kursi di depan Dinda dan mendudukinya.
"Huft, siapa sih? Ngeyel banget dibilangi?!" Dinda menegakkan kepalanya, melihat siapa yang sedari tadi tetap ngotot duduk dengannya.
Jangan lupa Power stone fullnya?
Untuk reader tersayang tolong tinggalkan jejak di kolom komentar ya, agar saya lebih bisa mengenal kalian. tinggalkan review bintang tertinggi dengan kalimat agar saya senang membacanya dan bisa menjadi tolak ukur saya dalam berkarya. Jangan emoticon ya, please.
Spesial thaks buat kak Zeino_zeino, Ana_azagara, Bundamokoagow yang selalu tinggalkan jejak. cium basah dariku, hahaha.