Kapitel 207: Mangkir dari isi hati

Begitu selesai membersihkan diri setelah pulang dari kerja, Winda kemudian mengistirahatkan otot-otot yang tegang sambil berbaring di atas ranjangnya yang empuk. Winda meraih ponsel yang tergeletak di atas meja kecil samping tempat tidurnya, ia memeriksa ponselnya namun tidak ada pesan yang masuk. Kemudian Winda mengetik sebuah pesan untuk Dirga.

Belum juga ia selesai mengetik pesan, ada sebuah pesan masuk.

"[Aku sudah sampai rumah, terima kasih sudah mengijinkanku untuk mengantarmu pulang. Apa kamu sudah tidur?]".

'Nomor siapa ini? Tapi kalau dilihat dari isi pesannya ini pasti nomor Putra, dari mana dia mendapatkan nomorku. Astaga, semoga semuanya baik-baik saja. Aku harap dia tidak akan menjadi masalah di kemudian hari' Winda telah mendapatkan firasat.

Winda sengaja tidak membalas pesan Putra, jika Putra menanyakannya esok maka Winda akan menjawab jika dirinya telah tertidur semalam.