Dinda bangkit perlahan dari tempat tidurnya, ia keluar dari kamar untuk melihat keadaan diluar. Dinda jadi penasaran, apa yang sebenarnya terjadi hingga wajah kak Winda berubah kesal seperti tadi.
Dinda mendapati Dika yang tengah duduk di kursi, kedua sikunya bertumpu pada lututnya dan tangannya memegangi kepala.
Perlahan Dinda mendekati Dika, lalu duduk disampingnya. "Apa yang terjadi?" tanya Dinda khawatir.
Dika mengalihkan pandangan ke Dinda, tatapan mata Dika menampakkan kepedihan, kekecewaan dan penyesalan. Dinda jadi merasa iba, 'kau kasihan sekali Dika'. Cinta kadang emang menyakitkan.
Dika tidak berkata apapun, ia hanya memandang Dinda beberapa detik lalu menyandarkan kepalanya di pundak Dinda tanpa minta ijin terlebih dahulu. Dinda tidak menolak, ia mengerti dengan perasaan Dika. Saat ini Dika sedang membutuhkan tempat untuk mengutarakan kesedihannya.
Terima kasih kepada ...
=Ncheet_Nca ter lop lope pokoknya
=kikiasti
=enigutheng
terima kasih atas 3 power stone deret kalian untuk DJCK ... itu sangat berarti buat novel ini dan author..
banyak vote jd aku tambah update hr ini, hehehe
PERHATIAN :
Hati-hati Bab berikutnya bisa bikin baper!!! ya ...