Kapitel 99: Khilaf

"Hah!" Dirga kaget dengan pertanyaan Winda yang tiba-tiba. Dirga masih belum sadar sepenuhnya, pikiranya masih melayang menikmati sengatan-sengatan cinta penuh hasrat yang tersalur melalui tautan bibir diantara keduanya.

Winda makin membelalakkan matanya sambil tersenyum mengancam, pandangan Winda sangat menuntut penjelasan.

"A..aku..ehmm..aku."Dirga berpikir keras untuk memberikan jawaban yang tepat. "Aku khilaf, maafkan aku" kata Dirga cepat. Dirga tidak mampu menemukan kata lain yang lebih tepat, ia segera menyatukan kedua tangannya untuk memohon ampun. Tampang Dirga sangat memelas. Itu sungguh terlihat sangat imut di mata Winda, ya Dirga memang GB(giant baby) bagi Winda. Sifat unik ini yang sering menghibur hatinya. Winda tidak ingin terkesan gampang luluh, dia pura-pura menilai kebenaran ucapan Dirga.

"Benarkah itu?" Winda memicingkan matanya.

Dirga mengangguk-anggukkan kepalanya dengan cepat, meraih kedua tangan Winda lalu menciumnya berulang-ulang sambil minta maaf.