Dengan lutut Ivanka yang terluka, dia tetap melakukan pekerjaan nya. Dia tahu, dia tidak bisa istirahat.
Rupiah harus tetap dia kumpulkan.
Esok pagi nya seperti biasa setelah melihat Ryan pergi mengantar anak-anak nya ke sekolah, Ivanka bersiap untuk berolahraga dengan membagikan brosur.
Karena luka di lututnya, Ivanka tidak berlari tapi berjalan santai.
"Haiii... Pagi Noni ku yang cantik!."
"Ry..Kho.. Apa yang kamu lakukan ?."
"Dengan pakaian dan sepatu olah raga yang kukenakan saat ini, tentu saja aku sedang berolah raga." ucap nya dengan senyum lebar.
"Bukan itu maksud ku."
"Kamu tentu tahu maksud ku. Ingat pertama bertemu ? Aku bahkan menunggu mu di depan toilet. Aku bukan tipe pria mudah menyerah. Sini, aku akan membantu membagi brosur!" Ucapnya dengan mengambil brosur yang ada di tangan Ivanka.
Ivanka tidak bisa berbuat banyak, akhirnya mereka berolah raga bersama sambil membagikan brosur.