Meninggalkan gedung sekolah, Ivanka mengajak Ryan jalan ke salah satu mall tempat yang biasa dulu dia bermain.
Tiba di mall mereka berkeliling melihat-lihat.
Setelah puas berkeliling, Ivanka mengajak Ryan makan. Mereka menuju area makanan.
"Ryan, apa yang ingin kamu makan?"
"Entah lah, aku akan pesan yang sama dengan mu".
" Baiklah".
Setelah memesan mereka mencari tempat duduk.
Saat menunggu makanan datang, ada yang mencolek Ivanka dari belakang.
Ivanka menoleh dan melihat siapa yang mengganggu nya.
"Ivanka kan?"
"Budi?"
Mereka langsung berpelukan sambil menanyakan kabar masing-masing.
"Dengan siapa kamu?"
"Biasa dengan geng kita".
" Oh ia? mana yang lain nya?"
"Tunggu lah mereka sedang memesan makanan juga."
"hmm...hmmm..."
Mendengar suara batuk mereka menoleh.
"Bud, kenalkan ini Ryan"
Kedua pria itu saling berjabat tangan.
"Duduk di sini aja Bud, bareng kita. Sudah lama kita tidak ketemu."
"Oke"
Tidak lama berselang terlihat empat pria yang lain berjalan menuju mereka.
"Hai lihat, siapa yang ku temui?"
Ucap Budi terhadap teman lain nya.
Ivanka dengan posisi berdiri melambaikan tangan ke empat pria itu.
"Ivanka!!!"
Serentak wajah mereka berubah berseri - seri. Langsung mereka berlari mendatangi Ivanka.
"Hallo semua..."
Ryan yang tidak menyukai kekasih berpelukan dengan pria lain, dia langsung berinisiatif berdiri dan menyapa mereka.
"Hai...silakan duduk semua."
ucap nya kepada mereka.
Ke empat pria itu hanya melihat ke Ryan tapi tidak menghiraukan nya.
Mereka langsung mendekati Ivanka dan memeluk Ivanka semua. Keadaan langsung heboh di tempat itu. Dan seperti biasa, Ivanka membuat beberapa pasang mata melihatnya dengan sinis. "Seorang perempuan biasa tapi di peluk empat pria keren."
"Baiklah sekarang lepas kan dan duduk"
Ryan terlihat kesal. Sangat kesal, kekasih nya di peluk lelaki lain.
"Haiii teman kalau kalian tidak lepaskan pelukan ini, kita tidak akan bisa bercerita banyak"
Mendengar suara Ivanka ke empat pria itu langsung melepaskan pelukan nya. Seakan suara lain hanya angin lalu, tapi saat Ivanka yang berbicara mereka langsung patuh.
"Kenalkan diri kalian dulu yah."
"Anton , Ferry, Christian, Tony "
"Dan ini Ryan"
"Hai.. aku Ryan kekasih Ivanka"
Ryan sengaja menekan kan kata Kekasih, dia ingin menyadarkan ke lima pria itu "jangan sembarangan memeluk kekasih orang" ucap hati kecilnya.
Tapi seperti nya ke lima pria itu tidak peduli statusnya. Mereka hanya menatap Ivanka dengan tatapan yang tidak bisa di mengerti.
Ryan akhirnya mengetahui mereka adalah sahabat kekasih nya. Selama tiga tahun mereka bersama. Setiap jam istirahat tiba mereka yang terpisah kelas akan tetap berkumpul bersama di kantin.
Tony : "Oh ia Ka, waktu beberapa lama setelah kelulusan Riqky mencari mu. Dia menanyakan mu dan menyuruh ku memberi tahu nya kalau punya kabar tentang mu. Tapi dulu kamu tiba-tiba menghilang. Kami ke rumah mu, orang tua mu cuma berkata kamu kerja di Bandung. Tapi tidak mau memberi tahu pasti di mana. Ferry : "Ada apa dengan mu?"
Christian : Apa terjadi sesuatu?"
Anton : "Ia, kenapa kamu menghilang tiba-tiba?".
"Aku sudah bertemu dengan Riqky, sekarang kami bahkan bekerja di perusahaan yang sama."
"Kabar ku baik, aku minta maaf sengaja menyuruh mamah ku merahasiakan keberadaan ku. Aku hanya perlu waktu buat fokus aja."
Tony: "Na, sekarang kamu kerja bareng Riqky? Wah berarti dia senang banget. Aku kasih tahu yah Riqky dari dulu dia suka ama kamu."
"..."
Tony lupa saat ini di samping Ivanka ada kekasih nya.
Untuk mencairkan suasana Anton mengalihkan pembicaraan mereka.
Sungguh Kebetulan yang luar biasa, Ivanka bisa bertemu dengan sahabat nya.
Melihat kegembiraan di wajah kekasih nya membuat Ryan meredam rasa cemburunya.