Keheningan panjang menyelimuti mereka.
Angin dingin bertiup kencang, menyapu kemeja mereka berdua.
Kazufuru menggertakkan giginya.
"Bohong! Bukan itu yang benar-benar kamu pikirkan!! Kamu sebenarnya memandang rendah aku, bukan! Kamu memperlakukanku sebagai orang bodoh dan membenciku!! Jika tidak, kenapa... kenapa kamu tidak lagi bersedia menjadi temanku setelah sekian lama!?"
Seiji tidak bisa berkata-kata.
Dia merasa bahwa kata-kata Kazufuru sedikit membingungkan. Seiji memperlihatkan ekspresi aneh.
Kazufuru sendiri juga merasa ada yang salah dengan caranya mengungkapkan pertanyaannya setelah mengatakannya dengan keras. Akan tetapi, dia tidak menemukan cara lain untuk mengekspresikan perasaannya.