Fan Xian mengerutkan alisnya. Dia memandang orang yang ada di balik bayangan. Setelah ragu-ragu sejenak, dia bertanya, "Mengapa kamu begitu bahagia? Meskipun kita jarang bertemu satu sama lain, aku tidak terbiasa."
Pria yang membawa pisau itu membungkukkan tubuhnya sedikit ke depan. Dia berkata sambil tersenyum, "Aku dari dulu adalah orang yang sembrono. Aku harap kau mau memaafkanku."
"Sembrono?" Fan Xian mengerutkan kening. "Tidak heran kamu menyebabkan kekacauan besar pada saat itu, ketika semua yang kamu ingin lakukan adalah bersenang-senang. Istana telah memutuskan untuk mengasingkanmu."
Wajah lelaki itu tampak terkejut dan dia berkata dengan sungguh-sungguh, "Berkat Menteri Fan aku masih bisa hidup."
Fan Xian tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia sedang memikirkan masalah lain, orang lain.