Fan Xian dikelilingi oleh air laut. Tubuhnya terasa tertekan dari segala arah. Air mengalir masuk ke mulut, hidung, dan telinganya, membuatnya tidak bisa bernapas. Tubuhnya terus-terusan terseret arus laut yang tak terlihat. Setiap saat, tubuhnya dapat menghantam batu karang yang tak terlihat.
Tiba-tiba, Fan Xian membuka matanya. Matanya tampak tenang. Pipinya berangsur-angsur membengkak. Dengan menggunakan tekanan udara di dalam tubuhnya, dia berhasil menciptakan semacam ekuilibrium dengan air laut. Saat mengulurkan tangan kanannya, dia mendayung tubuhnya maju dan tangannya meraih ujung karang di dasar laut, menstabilkan tubuhnya di dasar laut. Dia berada satu setengah meter dari permukaan air.
Serangan pedang kuno dari langit sebelumnya tidak langsung mengenai tubuhnya, tetapi aura pedang telah merasuk ke dalam meridiannya dan menyebabkan kerusakan internal. Kerusakan macam ini bahkan lebih mengerikan daripada luka yang dia dapatkan dari serangan panah Yan Xiaoyi.