Hujan terus turun. Bunga-bunga di taman Jingdou sudah lama mekar, jatuh, dan bercampur bersama lumpur.
Sedangkan untuk penyelidikan Kementerian Keuangan, Istana masih menunggu hasil. Ini membebani para pejabat pemerintah. Mereka mengerti dengan jelas bahwa siapa pun yang ingin menjatuhkan Kementerian Keuangan harus jatuh terlebih dahulu. Tanpa Tuan muda Fan yang ada di Jiangnan, Tuan tua Fan yang ada di ibu kota saja sudah cukup untuk menghabisi mereka dengan kartu As-nya.
Penyelidikan berjalan lambat. Tidak ada yang mau dijatuhkan oleh mereka. Siapa yang mau hal bodoh semacam itu terjadi pada diri mereka sendiri? Terlebih lagi, Putra Mahkota telah menjadi contoh yang bodoh.
Di dalam pemerintahan, kekuatan yang terkuat adalah kata-kata sang Kaisar. Kedua, aturan yang tidak tertulis. Kementerian Keuangan sedang berayun-ayun di antara keduanya. Tidak peduli seberapa banyak dia bergoyang, dia menolak untuk jatuh.