Gu Xijiu mempertahankan pendiriannya tentang masalah ini. "Aku tidak akan menerima murid mana pun."
Qianshi terkejut karena Gu Xi Jiu menutup pintu di depan wajahnya. Ia tentu tidak terbiasa ditolak. Dengan cepat, naluri batin seorang anak pun muncul. "Penguasa Suci, Anda mengatakan bahwa Anda akan menjadikanku sebagai murid Anda belum lama ini," ujarnya dengan lembut mengingatkan.
Gu Xijiu dengan lembut menjawab, "Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku hanya akan menawarkan kesempatan sekali. Jika kamu melewatkannya, lewatlah sudah."
Wajah Qianshi memerah merah karena malu. "Aku tidak tahu tentangmu saat itu."
Gu Xijiu akhirnya menatapnya baik-baik, tetapi dengan penilaian di matanya. "Apakah kamu baru saja setuju untuk mengakuiku sebagai gurumu karena kamu mengetahui identitasku?"
"Tidak … tidak!" Qianshi tergagap.