Kapitel 389: Dia Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal 4

Setiap puncak memiliki warna yang sama ketika dilihat dari atas.

Puncak yang berwarna merah itu semerah nyala api, yang berwarna oranye tampak mirip seperti matahari terbenam, dan yang berwarna hijau sama hijaunya dengan pigmen hijau gelap untuk pewarnaan alis, yang ungu tampak seperti sutra ….

Setiap puncak tampak memancarkan kabut tertentu yang memiliki warna sama karena puncak dan kabut itu menyebar hingga ke puncak kedelapan di tengah. Rupanya, kabut berwarna-warni di atas puncak kedelapan berasal dari puncak-puncak gunung di dekatnya.

Itulah keindahan Alam Semesta, dan juga momok, yang ditakuti semua orang di daratan.

Walaupun Gu Xi Jiu pernah mendengar Rong Jia Luo membicarakan tentang geografi di Hutan Gelap, dia masih kagum saat melihatnya - terutama pada puncak kedelapan!

Jantungnya berdetak sangat kencang. Dia tampak tertegun dan terkejut sampai-sampai dia bahkan tidak bisa menguraikan emosi seperti apa yang dirasakannya.